1. Dengan
menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang(1).
2. Segala
puji(2) bagi Allah, Tuhan semesta alam(3).
3. Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. Yang
menguasai(4) di hari Pembalasan(5).
5. Hanya
Engkaulah yang kami sembah(6), dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta
pertolongan(7).
6. Tunjukilah(8)
kami jalan yang lurus,
7. (yaitu)
jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat(9).
1) Maksudnya:
saya memulai membaca al-Fatihah Ini dengan menyebut nama Allah. setiap
pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti
makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha
suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan
makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah):
salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan
karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi
pengertian bahwa Allah senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan dia selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.
2) Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah
Karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka
memuji Allah berrati: menyanjung-Nya Karena perbuatannya yang baik. lain halnya
dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang
diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah Karena Allah
sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
3) Rabb
(Tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara.
Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada
sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua
yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam
manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya.
Allah Pencipta semua alam-alam itu.
4) Maalik
(yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca
dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
5) Yaumiddin
(hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima
pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga
yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.
6) Na'budu
diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh
perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
7) Nasta'iin
(minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga
sendiri.
8) Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat:
memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan
sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.
9) yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan
mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.