Dari awal perkembangan ilmu selalu dikaitkan dengan
masalah moral. Copernicus (1473-1543) yang menyatakan bumi berputar mengelilingi
matahari, yang kemudian diperkuat oleh Galileo (1564-1642) yang menyatakan bumi
bukan merupakan pusat tata surya yang akhirnya harus berakhir di pengadilan
inkuisisi. Kondisi ini selama 2 abad mempengaruhi proses perkembangan berpikir
di Eropa.
Moral reasioning adalah proses dengan mana
tingkah laku manusia, institusi atau kebijakan dinilai apakah sesuai atau
menyalahi standar moral. Kriterianya: Logis, bukti nyata yang digunakan untuk mendukung
penilaian haruslah tepat, konsisten dengan lainnya. Menurut Kohlberg
(Valazquez, 1998) menyatakan perkembangan moral individu ada 3 tahap yaitu:
a.
Level
Preconvenstional. Level ini berkembang pada masa
kanak-kanak.
·
Punishment and
obidience orientation: alasan seseorang patuh adalah untuk menghindari
hukuman.
·
Instrument and
relativity orientation; perilaku atau tindakan benar
karena memperoleh imbalan atau pujian.
b.
Level
Conventional: Individu termotivasi untuk berperilaku
sesuai dengan norma-norma kelompok agar dapat diterima dalam suatu kelompok
tersebut.
·
Interpersonal
concordance orientation: orang bertingkah laku baik untuk
memenuhi harapan dari kelompoknya yang menjadi loyalitas, kepercayaan dan
perhatiannya seperti keluarga dan teman.
·
Law and order
orientation: benar atau salah ditentukan loyalitas seseorang
pada lingkungan yang lebih luas seperti kelompok masyarakat atau negara.
c.
Level
Postconventional: pada level ini orang tidak lagi
menerima saja nilai-nilai dan norma-norma dari kelompoknya, melainkan melihat situasi
berdasarkan prinsip-prinsip moral yang diyakininya.
·
Social contract
orientation: orang mulai menyadari bahwa orangorang
memiliki pandangan dan opini pribadi yang sering bertentangan dan menekankan
cara-cara adil dalam mencapai konsensus dengan perjanjian, kontrak dan proses
yang wajar.
·
Universal
ethical principles orientation. Orang memahami bahwa
suatu tindakan dibenarkan berdasarkan prinsip-prinsip moral yang dipilih karena
secara logis, komprehensif, universal, dan konsisten.