Liputan6.com, Sumenep: Istigasah
untuk mencari penyelesaian kasus pengeboran migas di Alun-Alun Tanjung Sumenep,
Madura, berlangsung ricuh. Warga marah karena ada tokoh masyarakat yang
mendukung pengeboran migas.
Warga yang marah kemudian mengejar
tokoh masyarakat pendukung pengeboran migas. Beruntung polisi bertindak cepat
dan mengendalikan situasi sehingga tidak terjadi amuk massa.
Mereka geram karena masih ada
rencana untuk membuka kembali pengeboran migas di daerah Tanjung Sumenep.
Saking kesalnya, ada warga yang berteriak histeris hingga jatuh pingsan. Warga
khawatir pengeboran akan berdampak seperti kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo,
Jawa Timur.
Pengeboran migas di Tanjung Sumenep
sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Namun pengeboran kurang
sosialisasi dan hanya menjanjikan kesejahteraan bagi masyarakat setempat,
seperti akan membangun sekolah gratis, balai pengobatan, dan lainnya.
Belakangan janji tersebut tidak
pernah terealisasi hingga akhirnya warga marah dan menuntut pengeboran ditutup
selamanya. Sementara pihak pengeboran tidak satu pun yang hadir di lokasi
karena takut menjadi korban amuk warga.(ULF).