Pendidikan merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam rangka
menjadikan manusia itu diakui sebagai manusia. Dengan berpendidikan manusia
dapat memposisikan dirinya di masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Dia mengetahui
apa yang akan dia lakukan dan mengetahui pula apa yang seharusnya tidak dia
lakukan ketika berada di posisi atau di tempat dimana berdiam diri.
Orang yang berpendidikan, seluruh gerak geriknya akan bersumber
dengan pendidikan, dari segi berbicara, bergaul akan selalu memunculkan sikap
yang berbau pendidikan. Inilah yang membedakan antara orang yang berpendidikan
dengan orang yang tidak berpendidikan. Tetapi di sisi lain orang berpendidikan
kadangkala jika sudah memiliki jabatan tinggi, maka akan mucul sifat-sifat
kesombongan yang ada dalam dirinya tanpa ia sadari.
Oleh sebab itu setinggi apapun pendidikan seseorang jangan sampai
tingginya pendidikan tersebut menjadikan raja terhadap dirinya, sehingga jika
hal itu terjadi maka dengan kekuatan tenaga dan pemikiran yang ia miliki, dia
akan melakukan apa saja dengan berbagai cara dan bahkan mengorbankan orang lain
demi mempertahankan kehormatan dari hasil pendidikannya sendiri. Dengan
demikian orang tersebut akan kehilangan self control, dan dia tidak bisa
lagi menempatkan posisinya sebagai orang yang berpendidikan. Kadang-kadang
sesuatu yang seharusnya benar dianggap salah dan kadang-kadang pula sesuatu
yang seharusnya salah ia anggap benar.
Tingginya pendidikan, tingginya jabatan dan semacamnya, itu adalah keadaan
manusiawi akan tetapi sebagai manusia harus tetap menjadi raja daripada
tingginya pendidikan dan jabatan. Artinya pendidikan dan jabatan yang tinggi
akan selalu menjadi budak sehingga dia bisa menempatkan posisinya sebagai
manusia yang berwibawa, dia akan mudah dalam menentukan dan membedakan antara
perkara yang benar dan perkara yang salah.
Melalui pendidikan maka ilmu pengetahuan akan bertambah dan
berkembang pesat dalam dirinya. Jika dia menggunakan ilmu pengetahuan yang
dimilikinya dengan baik maka akan selalu bertambah dan memberikan pengaruh
besar dalam dirinya dalam hal kebaikan, tetapi sebaliknya jika dia gunakan
dalam hal keburukan, maka ilmu pengetahuan tersebut akan mengalami kontradiksi
antara kebenaran dan keburukan sehingga secara tidak langsung akan mengalami
depresi ilmu pengetahuna atau bisa dikatakan ilmu pengetahuan yang ia miliki
akan cacat, dan dengan kecacatan itu akan menimbulkan pengaruh yang lebih buruk
bagi dirinya dan juga terhadap orang lain.
Sebagian orang mengatakan, “ajarkanlah ilmu yang engkau miliki
sesuai dengan jalannya” ini merupakan sebuah pepatah yang sepele tetapi
memiliki arti yang sangat luas dan penuh hikmah. Ilmu yang disebarkan sesuai
dengan alur dan tempatnya maka ilmu tersebut akan tumbuh dan bermanfaat
bagaikan pohon rindang yang memberikan kesejukan bagi siap saja yang berteduh
di bawahnya. Tetapi ilmu yang disebarkan tidak sesuai dengan alur dan tempatnya
maka ilmu tersebut akan pudar dan sama sekali tidak akan mendatangkan manfaat
dan bahkan akan menimbulkan perkara yang tidak baik bagi orang lain umumnya dan
khususnya bagi penyebar ilmu tersebut.