Sebelum
masuk kepada pembahasan filsafat yang lebih dalam ada baiknya kita mengetahui,
apa yang mendorong timbulnya filsafat, macam-macam pengetahuan manusia, faedah
mempelajari filsafat, cara mempelajari filsafat, dan semua yang berkaitan
dengan isi filsafat itu sendiri.
Pengantar
filsafat ini memang sangat penting bagi pemula belajar filsafat karena belajar
filsafat tidak sama dengan belajar dengan ilmu pengetahuan lainnya. Salah satu
untuk menguasai filsafat maka harus belajar lebih dulu pengantar filsafat
karena isi daripada pengantar filsafat merupakan inti dari pada filsafat itu
sendiri.
Dua
Kekuatan Yang Mewarnai Dunia
Keadaan
dunia yang begini ini ada yang mewarnainya. Kekuatan yang mewarnai itu pertama
ialah agama dan yang kedua ialah filsafat. Sedangkan orang yang mewarnai dunia
juga ada dua yaitu nabi dan filosof.
Dari
uraian diatas ada timbul pertanyaan. Apaka sains dan teknologi juga mewarnai
dunia? Tidak. Sains dan teknologi menggunakan sains dalam garis besarnya netral.
Pakasr sains dan teknologi menggunakan sains dan teknologi untuk mewarnai dunia
berdasarkan pandangan hidupnya; pandangan hidup itu hanyalah dua agam dan
filsafat.
Sejarah
telah mempertontonkan adanya manusia yang berani mati untuk dan karena agama
yang dianutnya. Orang mengorbankan harta, pikiran, tenaga, atau nyawa sekalipun
untuk dan karena kepercayaan yang dianutnya.
Selain
kenyataan itu, sejarah telah mencatat pula adanya orang kuat, yang
kadang-kadang juga berani mati, karena meyakini sesuatu yang diperolehnya
karena memikirkannya. Yang ini adalah pemikir atau filosof. Sesuatu dipirkan
secara radikal, lantas suatu ketika ia sampai pada kesimpulan yang dianggapnya
benar. Kebenaran ini mempengaruhi tindakannya; keyakinannya pada kesimpulannya
itu membentuk sikapnya. Socrates sanggup mati dengan cara meminum racun,
sebagai hukuman baginya, karena mempertahankan kenenaran filsafat yang dianggapnya
benar.
Agama
dan filsafat adalah dua kekuatan yang mewarnai dunia. Barang siapa hendak
memahami dunia, ia harus memahami agama atau filsafat yang mewarnai dunia itu.
Pengertian
Agama
Dulu
Adam dan hawa berada di surga, demikian menurut Islam dan beberapa agama lain.
Lalau Tuhan menginginkan mereka hidup di dunia untuk sementara. Tuhan berkata
kepada Adam dan Hawa: “Berangkatlah kalian ke dunia”, dari itu timbul
kekhawatiran, bagaimana caranya hidup di dunia itu Tuhan? Tuhan memberikan
jaminan: nanti kalau Adam dan Hawa sudah sampai di dunia, Tuhan akan
mengirimkan petunjuk. Isi petunjuk itu ialah tentang cara hidup di dunia.
Peraturan tentang cara hidup di dunia inilah yang disebut dengan Agama.
Kerap
kalai kita membaca arti agama dari segi etemologi, bahwa agama itu besaral dari
dua kata: a= tidak dan gama= kacau.
Agama dapat diibaratkan sebagai satu gendung besar perpustakaan kebenaran.
Siapa saja dapat memasukinya melalui pintunya. Pintunya dapat dilalui bila
terbuka. Pintunya terbuka bila tidak dikunci. Anak kunci pembuka pintu gedung
tersebut bukanlah sembarangan, melainkan anak kunci yang sangat istimewa. Anak
kunci yang istimewa itu tiada lain ialah Iman.
Sedangkan
arti agam menurut istilah dalam kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan dan peribadatan kepada Tuhan
Yang Maha Kuasa serta kaidah yang berhubungan manusi dengan manusi serta
lingkungannya.
Pengertian
Filsafat
Dalam
Dictionari of Phylosophy, filsafat berasal dari dua kata, yakni Philos
dan Shopia. Philos artinya cinta, sedangkan Sophia
artinya kebijaksanaan.
Filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau
keinginan yang mendalam untuk menjadi bijak.
Di
atas sudah ada penjelasan mengenai pengertian filsafat, pegertian diatas masih
diragukan oleh para filsuf lain dan para ilmuan, akan tetapi perlu diketahui
bahwa semua orang memang memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai segala
sesuatu. Tetai saya memberikan kesimpulan dari sekian banyak definis filsafat
yang dikeluarkan oleh para ilmuan. Filsafat adalah ilmu yang membahas
pengetahuan secara koheran, koprehensif serta menyeluruh mengenai pengetahuan
itu.
Faedah
Mempelajari Filsafat
Berfilsafat
adalah berusaha menemukan kebenaran tentang segala sesuatu dengan menggunakan
pemikiran secara serius.
Mengetahui isi filsafat tidak perlu bagi setiap orang. Akan tetapi orang-orang
yang ingin berpartisipasi dalam membangun dunia perlu untuk mengetahui
ajaran-jaran filsafat. Karena sebelumnya sudah disebut bahwa dunia ini dibentuk
dan diwarnai oleh dua kekuatan yaitu agama dan filasafa.
Sekurang-kurangnya
ada empat macam faidah mempelajari filsafat:
·
Terlatih
berpikir serius
·
Agar mampu
memahami filsafat
·
Memungkinkan
untuk menjadi filosof
·
Menjadi warga
negara yang baik.
Cara
Mempelajari Filsafat
Isi
pikiran filasafat adalah buah pikiran para filosof, lalu bagai mana cara
mempelajarinya? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting dan memerlukan
jawaban yang akurat. Secara garis besar cara mempelajari filsafat itu ada 3
yaitu:
·
Metode
sistematis berarti pelajar mengahadapi karya
filsafat. Mislanya: mula-mula pelajar menghadapai teori pengetahuan yang
terdiri atas beberapa cabang filsafat. Kemudia ia mempelajari teori nilai atau
filsafat nilai dan seterusnya.
·
Metode Historis metode
ini digunakan bila pelajar mempelajari filsafat dengan cara mengikuti
sejarahnya para filsuf, jadi sejarah pemikiran. Ini dapat dilakukan dengan
membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam sejarah.
·
Metode Kritis metode
ini digunakan mereka yang mempelajari filsafat intensif. Artinya pelajar harus
sedikit-banyak telah memiliki pengetahuan filasafat.
Tujuan
Mempelajari Filsafat
Filsafat
merupakan sebuah ilmu yang digunakan utnuk memperoleh kebenaran rasional, dan
berpegang teguh pada ilmu pengetahuan melalui usaha menjelaskan konsep-konsep
sehingga dapat dihasilkan sebuah kebenaran yaitu; kebenaran korespondensi,
kebenaran koherensi dan kebenaran fragmatis.
Adapun
tujuan dari mempelajari filsafat adalah:
·
Mengerti dan
memahami hakekat filsafat.
·
Mengerti apa
yang menjadi masalah filsafat.
·
Dapat
memperaktekkan cara berpikir filosofi (kritis, analisis, sistematis, radikal,
dan universal).
Pengetahuan
Manusia
Perlu
diketahui bahwa, pengetahuan manusia ada tiga macam, yaitu pengetahuan sains,
pengetahuan filsafat, dan pengetahuan mistik.
Pengetahuan itu diperoleh oleh seluruh umat manusi dengan berbagai cara dan dengan menggunakan alat yang sekiranya
bisa mendapatkan sebuah pengetahuan.
·
Empirisme
Kata
ini berasal dari kata Yunani emperikos yang berasal dari kata emperia,
artinya pengalaman, menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya.
John
Locke (1632-1704), bapak aliran ini pada zaman modern mengemukakan teori tabula
rasa yang secara bahasa berarti meja dan lilin. Maksudnya bahwa manusia itu
pada mulanya kosong dari pengetahuan, lantas pengalamannya mengisi jiwa yang kosong itu, lantas ia
memiliki pengetahuan. Jadi, pengalaman indera itulah sumber pengetahuan yang
benar bagi aliran ini.
Kelemahan
aliran ini cukup banyak, kelemahan pertama ialah indera terbatas, dan
kedua ialah indera penipu.
·
Rasionalisme
Secara
singkat aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan.
Manusia menurut aliran ini, memperoleh pengetahuan malalui kegiatan menangkap
objek. Orang mengatakan bapak aliran ini ialah Rene Descartes (1596-1650); ini
benar. Dalam ungkapannya “dengan berpikir maka aku ada”. Bagi aliran ini
kekeliruan pada aliran emperisme yaitu disebabkan kelemahan alat indera,
kekeliruan itu dapat dikoreksi seandainya akal digunakan.
·
Positivisme
Tokoh
aliran ini adalah August Comte (1798-1857). Ian penganut emperisme. Ia
berpendapat bahwa indera itu amat penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus
dipertajam dengan alat bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Bagi aliran
ini kebenaran diperoleh dengan akal,
didukung bukti emperis yang terukur. “Terukur” itulah sumbangan
positivisme.
Pada
dasarnya positivisme ini sama dengan emperisme plus rasionalisme.
·
Intuisionisme
Henri
Bergons (1859-1941) adalah tokoh aliran ini. Ia menganggap tidak hanya indera
yang terbatas, akal juga terbatas. Objek-objek yang kita tangkap itu adlah
objek yang selslu berubah. Jadi pengetahuan kita tentangnya tidak pernah tetap.
Intelek atau akal juga terbatas. Akal hanya dapat memahami suatuobjek bila ia
mengonsentrasikan dirinya pada objek tersebut.
Dengan menyadari
keterbatasan indera dan akal seperti diterangkan di atas, Bergons mengembangkan
satu kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki manusia, yaitu Intuisi. Ini
adalah hasil evolusi pemahaman yang tertinggi. Kemampuan ini juga bisa
dikatakan instinct tetapi berbeda dalam kesadaran dan kebebasannya. Kemampuan
pengembangan intuisi ini memerlukan usaha. Kemampuan inilah yang dapat memahami
kebenara yang utuh, yang tetap, yang unique, yang di dalam Islam dapat
dikenal dengan Tasawwuf .
Daftar
Pustaka
o
Tafsir, Ahmad –Filsafat Umum, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 1990.
o
Anshari, Syifudin Endang –Ilmu, Filsafat dan
Agama, PT Bina Ilmu Surabaya, 1991.
o
Id.wikipedia.org/wiki/Agama.
o
Saebani, Ahmad –Filsafat Hukum Islam, Bandung:
CV. Pustaka Setia, 2007.
o
Wahyono, Nuryandi –Rangkuman Ilmu Kalam,
Surabaya, 2012.