Tuhan
Islam dan Pra-Islam (Arab)
Tuhan
dalam Islam tidak mamiliki teman dan sekutu. Pra-Islam bermula dengan adanya
berhala yang dibawa ke tanah Arab oleh ‘Amr bin Luhay. Mereka lalu
mencampuradukkan antara monoteisme yang di bawa Ibrahim dan paganisme. Mereka
percaya takdir yang kabur, kuat, dan tidak dapat ditawar-menawar melebihi apa
yang manusia tidak dapat kendalikan. Paham ini diganti dengan gagasan Islam
Tuhan Yang Maha Pemurah namun Maha Kuasa.
Tuhan
Islam dan Tuhan Yahudi
Sejarawan
menyetujui bahwa Muhammad dan sebagian pengikutnya menyembah Tuhan yang sama
dengan Tuhan Yahudi. Sebagaimana diterangkan dalam Al-qur'an dibawa ini:
Artinya:
“Dan janganlah kamu berdebat denganAhli kitab, melainkan dengan cara yang
paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah:
"Kami Telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan
yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami Hanya
kepada-Nya berserah diri".(Qs. Al-‘Ankabuut: 46) (yang dimaksud
dengan orang-orang yang zalim ialah: orang-orang yang setelah diberikan
kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan cara yang
paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan
permusuhan).
Tuhan
pencipta yang sama yang mengadakan perjanjian dengan Ibrahim. Digambarkan Tuhan
Allah lebih kuat dan luas dari pada Yahwe, dan sebagai Tuhan alam semesta,
tidak seperti Yahwe yang hanya lebih
dekat pada orang-orang Israel.
Tuhan
Islam dan Tuhan Kristen
Kepercayaan
Kristen bahwa Tuhan itu tiga pribadi dalam satu hakekat (trinitas). Dalam
konsepsi Islam tentang Tuhan, tidak ada kesetaraan antara Tuhan dan ciptaan.
Kehadiran Tuhan dipercaya ada di manapun, dan tidak menjelma sebagai siapa pun
atau apa pun. Kristen memandang Muhammad sebagai setan atau Tuhan palsu yang
disembah dalam trinitas yang tidak suci. Pandangan tradisional Kristen
adalah bahwa Tuhan Muhammad sama dengan Tuhan Yesus.