Pengaruh
pemikiran Karl Marx tidak bisa diragukan lagi dalam sejarah perjalanan dunia
ini. Marx tidak hanya merangsang perubahan cara berpikir, akan tetapi juga
mengubah cara manusia bertindak. Seperti dikatakan Marx sendiri, “Para filosof
hanya menginterpretasikan dunia dalam berbagai cara; masalahnya adalah
bagaimana mengubah dunia.” Hal inilah yang kemudian
membedakan Marx dari filosof lain, misalnya, Auguste Comte atau Martin
Heidegger, bahkan David Hume yang hanya sanggup mengubah cara manusia berfikir.
Meskipun tidak bisa dipungkiri juga bahwa perubahan pemikiran ini berdampak pada
kehidupan masyarakat luas, namun efeknya tidak sebesar Karl Marx. Filsafat Marx
lebih diletakkan untuk mengubah dunia. Bahkan sebagai ideologi, “Marxisme”
menyemangati sebagian besar gerakan buruh sejak akhir abad ke-19 dan dalam abad
ke-20 yang mendasari kebanyakan gerakan pembebasan sosial.
Biografi
Karl Mark
Karl Marx lahir di Trier, sebuah
kota di Jerman, dekat perbatasan dengan Prancis di tahun 1818. lahir setelah
perang Napoleon, dan setahun setelah David Ricardo meluncurkan bukunya “The
Principles of Political Economy”. Dia merupakan pendiri Idiologi komunis yang
sekaligus merupakan seorang teoritikus besar kapitalisme. Bukan hanya sekedar
ekonom, namun juga seorang philosopis, sosiologis, dan seorang revolusionir.
Merupakan seorang profesor dalam berbagai ide yang Revolusioner, yang
menginspirasi pemikir-pemikir lainnya. Setelah menyelesaikan gelar Ph. D dalam
filsafat pada tahun 1841 di Bonn, Berlin, dan Jena. Maka dari sinilah karier
Marx dimulai. Pemikiran Karl Marx merupakan adopsi antara filsafat Hegel,
French, dan tentunya pemikiran dari David Ricardo (pemikir teori ekonom
klasik). Analisa Karl Marx tentang kapitalisme merupakan aplikasi dari teori
yang dikembangkan oleh G.W.F Hegel, dimana teorinya berpendapat juka,”sejarah
berproses melalui serangkaian situasi dimana sebuah ide yang diterima akan
eksis, tesis. Namun segea akan berkontradiksi dengan oposisinya, antitesis.
Yang kemudian melahirkanlah antitesis, kejadian ini akan terus berulang,
sehingga konflik-konflik tersebut akan meniadakan segala hal yang berproses
menjdai lebih baik.”
Pemikiran
Karl Mark
Teori Marx merupakan suatu teori
yang terutama berhubungan dengan tingkat struktur sosial tentang kenyataan
sosial. Teori ini menekankan pada saling ketergantungan yang tinggi antara
struktur sosial dan kondisi materil, dimana individu harus menyesuaikan dirinya
supaya tetap hidup dan memenuhi pelbagai kebutuhannya. Penekanan Marx pada
penyesuaikan diri dengan lingkungan materil serta sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia, merupakan satu catatan yang
penting mengenai realisme praktis dalam analisa teoritisnya. Menurut Marx,
hubungan antara individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur
ekonomi masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas
sosial yang muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi
serta ketidaksesuaian yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens,
1986).
Karl Marx percaya dalam kapitalisme,
terjadi keterasinagan (alienasi) manusia dari dirinya sendiri. Kekayaan pribadi
dan pasar menurutnya tidak memberikan nilai dan arti pada semua yang mereka
rasakan sehingga mengasingkan manusia, manusia dari diri mereka sendiri. Hasil
keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja menjauhkan kemampuan manusia
untuk memperoleh kebahagiaan sejati, karena dia menjauhkan cinta dan
persahabatan. Dia berpendepat bahwa dalam ekonomi klasik, menerima pasar tanpa
memperhatikan kekayaan pribadi, dan pengaruh kebradaan pasar pada manusia.
Sehingga sangat penting untuk mengetahui hubungan antra kekayaan pribadi,
ketamakan, pemisahan buruh, modal dan kekayaan tanah, antara pertukaran dengan
kompetisi, nilai dan devaluasi manusia, monopoli dan kompetisi dan lain-lain.
Fokus kritiknya terhadap ekonomi klasik adalah, is tidak memeperimbangkan
kekuatan produksi akan meruntuhkan hubungan produksi.
Teori
aliansi Marx didasarkan pada kenyataan obyektif yang diciptakan oleh manusia,
lalu mengkonfrontasikan manusia yang menciptakannya itu sebagai satu kenyataan
yang asing dan membatasi serta mengikat tindakan selanjutnya.
Pendekatan-pendekatan sosiologi masa kini yang berhubungan dengan sosiologi
humanistis atau sosiologi kritis, banyak mengambil dari teori aliensi Marx
dalam usaha mereka untuk menciptakan suatu perspektif sosiologis yang berpusat
di sekitar kebutuhan dan kemampuan manusia, dan yang dapat digunakan untuk
mengkritik struktur sosial yang memperbudak, merendahkan martabat, atau
mencegah perkembangan manusia seutuhnya (Johnson, 1986: 154-163).
Menurut Marx, hubungan antara
individu dan lingkungan materilnya dijembatani melalui struktur ekonomi
masyarakat. Struktur internal ekonomi itu terdiri dari kelas-kelas sosial yang
muncul dari perbedaan dalam kesempatan untuk memiliki alat produksi serta ketidaksesuaian
yang dihasilkannya dalam kepentingan ekonomi (Giddens, 1986).
Adapun hasil dari teori historis
Karl Marx pada masyarakat antara lain :
·
Masyarakat feudalisme, dimana
faktor-faktor produksi berupa tanah pertanian dikuasai oleh tuan-tuan tanah.
·
Pada masa kapitalisme hubunganantara
kekuatan dan relasi prodksi akan berlangsung, namunkarena terjadi peningkatan
output dan kegiatanekonomi, sebagaimana feudalisme juga mengandung benih
kehancurannya, maka kapitalismepun akan hancur dan digantikan dengan masyarakat
sosialise.
·
Masa sosialisme dimana relasi
produksi mengikuti kapitalisme masih mengandung sisa-sisa kapitlisme.
·
Pada masa komunisme, manusia tidak
didorong untuk bekerja dengan intensif uang atau materi.
Sumber
Bacaan
·
Gerth, H. & C.W. Mills, 1958. From
Max Weber: Essays in Sociology. New York: Oxford University Press.
·
Gurney, Patrick J, 1981. “Historical
Origins of Ideological Denial: The Case of Marx in American Sociology”. American
Sociologist 16: 196-201.
·
Calhoun, C, 2002. Classical
Sociological Theory (ed). Massacusetts: Blackwell Published Ltd.
·
Durkheim, Emile, 1947. The
Elementary Forms of Religious Life. New York: Free Press.