August Comte
memiliki nama panjang Isidore Marie Auguste François Xavier Comte, lahir pada
tanggal 19 januari 1798 di kota Montpeller di baagian selatan Prancis. Beliau
adalah filsuf dan ilmuan sosial terkemuka yang sangat berjasa dalam
perkembangan ilmu kemasyarakatan atau sosiologi.
Seiring
dengan kontemplasi dan observasi Comte dalam mencari jalan tengah serta
persentuhannya dengan romantisme platonis, perang terus menerus dan
individualitas mengembang bagai jamur di musim hujan pada zaman post-revolusi
Perancis semakin menentukan arah pemikiran Comte yang empirik itu.
Pendobrakan
besar-besaran dilakukan Comte terhadap realitas sosial yang terus mencoba
menghegemoni umat manusia pada zamannya melalui institusi gereja, hal yang
kudus dan ketabuan yang dibuat oleh manusia (khususnya, pastur/pendeta/pemuka
agama) mendapatkan kritik keras karena menjajakan doktrin, dogma dan
melakukan pembodohan yang berakibat, yang kaya tetap kaya lalu yang miskin akan
tetap miskin.
Pemikiran
Aguste Comte
Comte
menganggap keluargalah yang menjadi sumber keteraturan social, dimana
nilai-nilai cultural pada keluarga (kepatuhan) yang disinkronisasikan dengan
pembagian kerja akan selalu mendapat tuntutan kerja sama. Tuntutan kerjasama
berarti saling menguntungkan, menumbuhkan persamaan dalam mencapai suatu
kebutuhan.
Dalam pada
itu Comte yang telah meyakini ilmu pengetahuan yang ditebarkannya mencoba
mensinkronisasikan altruisma unsur kebudayaan teologis, dimana konsensus sosial
dan disiplin merupakan landasannya atas aktivitas sehari-hari umat manusia.
Begitupun kesatuan organis terkecil di masyarakat, amat mempengaruhi Comte
sebagai institusi yang dapat meradiasi pemikiran-pemikiran yang berkembang
dalam pembentukan sosial orde pada masyarakat luas. Comte mulai merilis suatu
pola dan bentuk penyebaran dari satu sosial orde yang sangat mempengaruhi umat
manusia, Comte menciptakan agama baru yang sesuai dengan idealismenya.
Zaman pencerahan menyebabkan beberapa “penyakit” pada
masyarakat. Oleh karena itu Comte menginginkan adanya perubahan atau reformasi
sosial untuk memperbaiki “penyakit” yang diakibatkan oleh Revolusi Perancis dan
Pencerahan itu. Comte hanya menginginkan evolusi alamiah di masyarakat.
Hingga akhirnya tercipta teori evolusi yang
dikemukakan Comte atau yang biasa disebut hukum tiga tahap yaitu:
Tahap teologis
Dimulai sebelum tahun 1300 dan menjadi ciri dunia.
Tahap ini meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini dikendalikan
oleh kekuatan supranatural yang dimiliki oleh para dewa, roh atau tuhan.
Pemikiran ini menjadi dasar yang mutlak untuk menjelaskan segala fenomena yang
terjadi di sekitar manusia, sehingga terkesan irasional. Dalam tahap teologis
ini terdapat tiga kepercayaan yang dianut masyarakat. Yang pertama fetisysme
dan dinamise, menganggap alam semesta ini mempunyai jiwa. Contohnya,
bergemuruhnya guntur disebabkan raksasa yang sedang berperang dan lain-lain.
Tahap metafisik
Pada tahap ini manusia mengalami pergeseran cara
berpikir. Tahap teologis, semua fenomena yang terjadi disekitar manusia sebagai
akibat dari kehendak roh, dewa atau tuhan. Namun pada tahap ini, muncul
konsep-konsep abstrak atau kekuatan abstrak selain tuhan seperti “alam”.
Tahap ini terjadi antara tahun 1300 sampai 1800.
Tahap positivisme
Pada tahap ini semua gejala alam atau fenomena yang
terjadi dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan peninjauan, pengujian dan
dapat dibuktikan secara empiris. Lembaga agama yang dulunya mengatur segalanya
pada tahap ini harus menyerahkan hegemoninya kepada lembaga-lembaga lainnya
sehingga muncullah lembaga-lembaga lainnya. Selainnya itu muncul sekulerisme
atau pemisahan dibidang agama dengan bidang yang lain. Tahap ini menjadikan
ilmu pengetahuan berkembang dan segala sesuatu menjadi lebih rasional, sehingga
tercipta dunia yang lebih baik karena orang cenderung berhenti melakukan
pencarian sebab mutlak (tuhan atau alam) dan lebih berkonsentrasi pada
penelitian terhadap dunia sosial dan fisik dalam upayanya menemukan hukum yang
mengaturnya (Teori Sosiologi, George Ritzer & Douglas J. Goodman Halaman 17).
Sumber Bacaan