Sinkretisme
adalah salah satu paham yang gerakannya berupaya mempersatukan agama-agama
yang ada di dunia. Ensiklopedia
Britannica menyebutkan bahwa “Religious syncretism is the fusion of
diverse religious beliefs and practices” (paham sinkretisme adalah
penyatuan beberapa agama yang berbeda). Upaya yang dilakukan para penganut
sinkretisme adalah selalau mencari titik temu dari perbedaan-perbedaan ajaran
yang ada pada setiap agama, baik perbedaan yang menyangkut prinsip dasar aqidah
maupun yang bersifat perbuatan amal atau perbedaan cara pengamalan suatu ajaran
dalam bermadzhab.
Gerakan
ini memberikan suatu pemahaman bahwa pada dasarnya semua agama adalah sama.
Semua agama mengajak kepada kebaikan dan melarang kejahatan, berupaya mengajak
umat seluruh dunia bersatu dalam setiap langkah, mengusahakan pendekatan satu
sama lain, dan lebih menjunjung tinggi ikatan kemanusiaan daripada kebersamaan
umat seagama.
Aliran
ini bergerak hampir semua sektor kehidupan, baik ekonomi, politik, agama maupun
kebudayaan. Tujuan utamanya adalah menjadikan dunia sebagai suatu wadah besar
dengan keyakinan yang sama yaitu “kemanusiaan”.
Strategi
pendekatan yang digunakan aliran ini, baik secara langsung ataupun tidak
langsung, bahkan disadari maupun tidak disadari adalah dengan menanamkan sebuah
keragu-raguan kepada setiap penganut agama terhadap agama-agama yang mereka
anut. Mereka mengajak penganut agama untuk mengosongkan pikirannya sebelum
menerima paham baru yang dihasilkan dari penyatuan ajaran agama-agama sesuai
dengan pemahaman mereka. Dengan menukilkan beberapa ajaran dari tiap-tiap agama
yang berbeda yang dianggap baik dan bisa mempersatukan umat beragama seluruh
dunia dalam satu wadah.
Gerakan
yang berlandaskan sinkretisme sebenarnya sudah sejak lama berkembang, ruang
lingkupnya terkadang hanya terbatas pada pemersatuan agama-agama samawiyah,
namun ada juga yang secara menyeluruh, termasuk upaya mempersatukan sekte-sekte
yang berkembang dalam setiap agama.
Salah
satu di antara dua tokoh dalam pendapatnya yang diambil dari kutipan al-Raddu
‘ala al-Manthiqiyyin Ibnu Taimiyah hlm. 282 cet. 2/ 139 H mengatakan bahwa
orang yang paling mulia adalah yang mengajak semua umat beragama dalam satu
wadah. Apabila terjalin persatuan di antara umat beragama, seseorang bebas
mengamalkan ajaran Islam, Nasrani, maupun Yahudi dalam waktu bersamaan.
Dewasa
ini, sinkretisme disemarakkan di Indonesia oleh para tokoh Jaringan Islam
Liberal serta mereka yang selalu mengatasnamakan dirinya sebagai kelompok Islam
moderat. Sehingga dengan demikian banyak dijumpai ada ormas-ormas Islam yang
besar maupun yang baru berkembang yang telah mengadakan acara-acara keislaman
denga melibatkan non muslim untuk andil di dalamnya. Ironisnya, umat Islam
terlena dan lupa serta kurang mawas diri dan tidak mau berlajar dari kenyataan
dan beberapa peristiwa yang berkembang di dunia bahwa umat Islam sering
mengalami penindasan dan tindakan diskriminatif tatkala mereka hidup sebagai
penduduk minoritas yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani, Yahudi, Hindu
dan lain sebagainya.