Sebagai
suatu sistem pendidikan yang bermuara kepada agama Islam, tentunya memiliki
pijakan-pijakan yang kemudian kita sebut dengan asas-asas pendidikan Islam.
Asas-asas pendidikan Islam adalah satu kesatuan yang saling terkait sebagai
pondasi bangunan Tarbiyah Islamiyah.
Apabila
kita teliti dan kaji lebih dalam lewat Al-qur’an, menganalisa sebuah asas-asas
pendidikan Islam, maka yang dapat diambil dan diketahui empat asas yang menjadi
pijakan pendidikan Islam, sebagaimana yang tertera di bawah ini:
1. Al-asas I’tiqodi (The Faith Foundation)
Asas
ini menempati posisi pertama dalam asas pendidikan Islam. Asas inilah yang
melandasi semua aktifitas dan gerakan dalam pendidikan Islam, asas ini pula
yang menjadi tolak ukur parameter berhasil dan tidaknya perjalanan pendidikan.
Secara
global asas ini menjelaskan subyek-subyek pendidikan Islam, bahwa titik tolak
pendidikan Islam adalah sebuah komando Ilahi. Sehingga apapun aktifitas dan
gerakan yang terjadi diharuskan terbentuk dengan segala bentuk Ilahiyah.
Pada
asas ini terdiri dari beberapa hal yang membedakan antara sistem pendidikan
Islam dan sistem produk otak manusia, di antaranya:
a. Dari segi tanggung jawab,
mereka yang terlibat dalam proyek pendidikan Islam tidak hanya mempertanggung jawabkan
misi tarbiyah kepada sesama manusia, namun lebih penting dari itu semua adalah
bertanggung jawab kepada Allah s.w.t.
b. Dari segi niat, semua kerja
dalam proyek pendidikan Islam akan terlepas dari maksud-maksud murahan semacam
mengejar gengsi, popularitas dihadapan atasan, dan sejenisnya, namun yang lebih
tinggi dan mulia dan harus ditekankan adalah mencari ridha Allah.
c. Dari segi sistem oprasional,
pendidikan Islam memiliki rujukan oprasional yang tidak pernah usang oleh
goncangan situasi, ia tetap orsinil dan autentik, meski harus menghadapi
berbagai macam perubahan yang terjadi.
2. Asas Tasyri’i (The Law Foundation)
Pendidikan
Islam adalah salah satu bentuk amal perbuatan manusia untuk menegakkan syari’at
Allah di muka bumi. Bertolak dari sini maka seluruh elemen pendidikan Islam itu
terkait erat dengan hukum Islam dan seluruh tatanan hukum Islam akan bernilai
pendidikan.
Asas
tasyri’i ini dapat diartikan sebagai upaya penanaman rasa kecerdasan atu
pengetahuan yang sempurna terhadap hukum Allah kepada setiap objek pendidikan.
Semua itu dimaksudkan agar supaya tidak sampai terjadi pelecehan hukum terhadap
suatu perbuatan yang dilanggar. Sehingga jika itu terjadi maka akan terjadi
penghilangan beban spiritual terhadap para pelanggar hukum karena hubungan dengan
Tuhan terabaikan.
3. Asas Khuluqy (The Moral Foundation)
Keberhasilan
amal dalam pendidikan Islam tidak tergantung pada jumlah intelektual yang
berhasil diteluarkan. Sebab suatu sistem pendidikan tanpa memiliki pondasi
moral bisa dipastikan akan mengalami “spiritual hungry”.
Demikian pula
kebrutalan intelektual akhir-akhir ini lebih banyak disebabkan tidak adanya
asas khuluqi dalam sebuah sistem pendidikan yang dianut. Sehingga dengan sangat
mudah para intelektual berpola, meski harus mengorbankan sesama atau bahkan
memporak-porandakan pemikiran yang sudah mapan demi merealisasikan “ambisi
keilmuan” yang dipaksakan.
Demikian
itulah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam asas pendidikan Islam, karena
jika diteliti pendidikan sekarang ini jauh dari ketiga asas di atas dan bahkan
besar kemungkinan tidak ada sama sekali. Oleh sebab itulah, perlu adanya
intropeksi terhadap pendidikan dan perubahan sistem pendidikan serta peletakan
asas-asas pendidikan yang baik dan sesuai dengan tempatnya, sehingga dapat
mencetak generasi-generasi intelektual Islam yang tinggi.