Secara
garis besar, kelihatannya ada lima jenis pendekatan utama yang dipakai dalam
pembelajaran Pengantar Filsafat (Filsafat Umum atau Filsafat Barat).
Yang
kesatu adalah pendekatan historis dengan berbagai variasinya. Metode ini
sering dipandang baik bagi pemula. Dalam pendekatan ini, pemikiran para filsuf
terpenting dan latar belakang mereka dipelajari secara kronologis. Contoh
pemanfaat pendekatan historis yang baik ialah Jostein Gaarder, Sophie’s
World.
Yang
kedua adalah pendekatan metodologis. Cara ini dipandang penting
mengingat bahwa cara terpenting untuk memahami filsafat adalah berfilsafat.
Dalam pendekatan ini, berbagai metode berfilsafat ditimbang-timbang, kemudian
metode yang dipandang terbaik diuraikan lebih lanjut untuk dapat dipergunakan
sebagai pedoman berfilsafat. Contoh pemakai pendekatan metodologis yang baik
ialah Mark B. Woodhouse, A Preface to Philosophy.
Yang
ketiga adalah pendekatan analitis dengan berbagai variasinya. Metode ini
memandang bahwa tugas utama pengantar filsafat adalah menjelaskan unsur-unsur
filsafat. Dalam pendekatan ini, isi filsafat diuraikan secara sistematis dan
diterangkan segamblang-gamblangnya. Contoh pengguna pendekatan analitis yang
baik ialah Louis O. Kattsoff, Elements of Philosophy.
Yang
keempat adalah pendekatan eksistensial. Metode ini memandang bahwa tugas
utama pengantar filsafat adalah memperkenalkan jalan-hidup filosofis tanpa
terbelenggu oleh sistematikanya. Dalam pendekatan ini, tema-tema pokok filsafat
didalami dengan harapan bahwa pembacanya akan dengan sendirinya memperoleh
gambaran tentang filsafat yang seutuhnya. Contoh penerap pendekatan
eksistensial yang baik ialah A.C. Ewing, The Fundamental Questions of
Philosophy.
Masing-masing
dari pendekatan-pendekatan tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan
sendiri-sendiri. Untuk memaksimalkan keunggulan-keunggulannya dan meminimalkan
kelemahan-kelemahannya, agaknya yang terbaik adalah yang kelima, pendekatan
terpadu. Metode ini mensintesis berbagai pendekatan sekaligus dalam satu
buku saja. Contoh pelaku pendekatan terpadu yang baik ialah Stephen Palmquist, The
Tree of Philosophy.