PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Selama ini belum diperoleh
hasil penelitian yang komprehensif tentang hasil pembelajaran pendidikan agama
Islam pada sekolah, mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Berbagai penelitian yang
menyangkut tentang pendidikan agama di sekolah pernah dilakukan oleh beberapa
kalangan, tetapi sifatnya parsial. Misalnya, Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama, telah beberapa kali melakukan penelitian tentang pendidikan
agama di sekolah: penelitian tentang kompetensi Guru PAI tingkat di beberapa
propinsi, penelitian tentang kesiapan GPAI dalam pelaksanaan KBK di SMA dan
penelitian tentang keberagamaan siswa SMU.
Namun bisa diduga, bahwa hasil
pembelajaran PAI pada sekolah adalah sangat bervariasi, mulai dari hasil
pembelajaran yang kurang berkualitas hingga yang sangat bermutu. Pembelajaran
yang dikembangkan selama ini adalah selalu menempatkan guru sebagai pusat
belajar sehingga target pembelajaran adalah ilmu pengetahuan sebagai pemberian
guru kepada siswa (transfer of knowledge) yang berbentuk penguasaan
bahan dan selalu berorientasi pada nilai yang tertuang dalam bentuk
angka-angka. Dengan demikian dominasi guru akan menghancurkan kreativitas,
kemandirian serta orisinalitas siswa. Di samping itu penyampaian pembelajaran
lebih bersifat teks normatif. Pendidikan religiusitas atau keberagamaan yang
seharusnya terbentuk melalui pendidikan agama terabaikan atau gagal diwujudkan.
Materi pendidikan agama Islam
yang disajikan di sekolah masih banyak terjadi pengulangan-pengulangan dengan
tingkat sebelumnya. Disamping itu, materi pendidikan agama Islam dipelajari
tersendiri dan lepas kaitannya dengan bidang-bidang studi lainnya, sehingga
mata pelajaran agama Islam tidak diterima sebagai sesuatu yang hidup dan
responsif dengan kebutuhan siswa.
Metodologi pembelajaran agama Islam di sekolah disampaikan sebagian guru
secara statis-indoktrinatif-doktriner dengan fokus utama kognitif yang sibuk
mengajarkan pengetahuan dan peraturan agama, akan tetapi bagaimana menjadi
manusia yang baik: penuh kasih sayang, menghormati sesama, peduli pada
lingkungan, membenci kemunafikan dan kebohongan dan sebagainya justru luput
dari perhatian.
B.
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan disajikan beberapa pokok pembahasan yaitu:
a.
Bagaimanakah
pengertian evaluasi pembelajaran?
b.
Bagaimanakah
tujuan evaluasi pembelajaran?
c.
Bagaimanakah
fungsi evaluasi pembelajaran?
d.
Bagaimanakah
teknik-teknik evaluasi pembelajaran?
C.
Tujuan Penulisan
Sesuai dengan pokok pembahasan di atas, maka dengan demikian dapat
diambil sebuah tujuan dari penulisan makalah ini:
a.
Untuk
mengetahui pengertian evaluasi pembelajaran.
b.
Untuk
mengetahui tujuan evaluasi pembelajaran.
c.
Untuk
mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran.
d.
Untuk
mengetahui teknik-teknik evaluasi pembelajaran.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Secara etimologi. Evaluasi berasal dari bahasa Inggris : Evaluation akar katanya Value yang berarti menilai atau harga.
Nilai dalam bahasa Arab disebut al-Qimah
atau al-Taqdir. Dengan demikian secara harfiah,
evaluasi pendidikan al-Tagdir al-tarbawiy
dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Secara terminologi evaluasi pendidikan dibagi atas beberapa
pendapat yaitu sebagai berikut:
a. Menurut Edwind Waudt, evaluasi mengandung pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan
sesuatu.
b. Menurut
M.Chabib Thaha, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan objek dangan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan
tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.
Selanjutnya, Roestiyah
dalam bukunya Masalah-masalah ilmu keguruan yang kemudian dikutip oleh Slameto,
mendeskripsikan pengertian evaluasi sebagai berikut:
a. Evaluasi adalah proses memahami atau memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan
suatu informasi bagi petunjuk pihak-pihak pengambil keputusan.
b. Evaluasi ialah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya, sedalam-dalamnya,
yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa.
c. Evaluasi merupakan suatu kegiatan untuk menilai seberapa jauh program telah
berjalan seperti yang telah direncanakan.
d. Evaluasi adalah suatu alat untuk menentukan apakah tujuan pendidikan dan
apakah proses dalam pengembangan ilmu telah berada di jalan yang diharapkan.
Jadi, dapat disimpulkan
di dalam pendidikan evaluasi merupakan salah satu komponen dan sistem
pendidikan pembelajaran yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana
sebagai alat untuk mengukur beberhasilan atau target yang akan yang akan
dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran itu sendiri.
B. Tujuan
Evaluasi Pembelajaran
Adapun tujuan dan fungsi
hasil-hasil evaluasi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi empat
kategori:
1. Untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
2. Untuk menentukan angka/hasil belajar masing-masing siswa yang antara
lain diperlukan untuk penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus tidaknya siswa.
3. Untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar mengajar yang tepat, sesuai
dengan tingkat kemampuan (karakteristik) lainnya yang dimiliki siswa.
4. Untuk mengenal latar belakang (psikologi, fisik, dan lingkungan) siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan belajar, yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar dalam memecahkan kesulitan-kesulitan tersebut
C. Fungsi Evaluasi
Pembelajaran
Fungsi evaluasi pembalajaran adalah membantu anak didik agar ia
dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara sadar, serta memberi
bantuan kepadanya cara meraih suatu kepuasan bila berbuat sebagaimana mestinya.
Di samping itu fungsi evaluasi juga dapat membantu seorang pendidik dalam
mempertimbangkan adeqvate (baik tidaknya) metode mengajar, serta membantu
mempertimbangkan administrasinya.
D. Teknik-teknik
Evaluasi Pembelajaran
Secara garis besar teknik-teknik
evaluasi pembelajaran terdiri atas 2 macam yaitu:
a. Teknik
Tes
Teknik tes ini terdiri dari beberapa macam cara
yaitu:
a)
Essay
Essay merupakan bentuk tes berupa soal uraian yang
harus dijawab dengan benar sesuai dengan perintah soal itu sendiri.
b) Bentuk soal benar-salah
Bentuk soal benar salah
adalah bentuk tes yang soal-soalnya berupa pernyataan. Sebagian dari pernyataan
itu merupakan pernyataan yang benar dan sebagian lagi merupakan pernyataan yang
salah.
c) Bentuk soal pilihan ganda (multiple choice)
Soal pilihan ganda
adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.
d) Bentuk soal menjodohkan (matching)
Bentuk soal menjodohkan
terdiri atas dua kelompok pernyataan yang paralel. Kedua kelompok pernyataan
ini berada dalam satu kesatuan. Kelompok sebelah kiri merupakan bagian yang
berisi soal-soal yang harus dicari jawabannya.
e) Bentuk soal jawaban singkat (isian)
Bentuk soal jawaban
singkat merupakan soal yang menghendaki jawaban dalam bentuk kata, bilangan,
kalimat, atau simbol.
b. Teknik
Non Tes
Teknik tes
bukanlah satu-satunya teknik untuk melakukan evaluasi hasil belajar, sebab
masih ada teknik lainnya yang dapat digunakan, yaitu teknik non tes. Dengan
teknik non tes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik
dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan melalui:
a) Pengamatan atau observasi
Secara umum, pengertian
observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Alat yang digunakan
berupa lembar observasi yang disusun dalam bentuk check list atau skala
penilaian.
b) Wawancara
Secara umum yang
dimaksud dengan wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilasanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak. Alat yang
digunakan adalah pedoman wawancara yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan.
c) Angket
Angket adalah wawancara yang dilakukan secara tertulis. Angket dapat digunakan
sebagai alat penilaian hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada
peserta didik, dapat pula diberikan kepada orang tua mereka.
d) Skala
Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, dan lain-lain
yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden dan hasilnya
dalam bentuk rentangan nilai sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
a.
Evaluasi merupakan
salah satu komponen dan sistem pendidikan pembelajaran yang harus dilakukan
secara sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur beberhasilan atau
target yang akan yang akan dicapai dalam proses pendidikan dan pembelajaran itu
sendiri.
b.
Tujuan
evaluasi pembelajaran
-
Untuk memberikan umpan balik (feedback)
kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
-
Untuk menentukan angka/
hasil belajar masing-masing siswa.
c. Fungsi
evaluasi pembelajaran
-
Membantu
anak didik agar ia dapat mengubah atau mengembangkan tingkah lakunya secara
sadar.
d. Teknik-teknik
evaluasi pembelajaran
-
Teknik tes
-
Teknik non tes
e. Evaluasi pembelajaran pendidikan agama
Islam SMA kelas XI
Dalam melakukan evaluasi pendidikan agama Islam SMA
kelas XI maka yang perlu diperhatikan adalah Kurikulum, Isi kurikulum, dan
hal-hal yang perlu dievaluasi.
B. Saran
Terkait dengan ketidaksempurnaan makalah
ini maka kami sebagai penulis mengharapkan kritik kontruktif untuk kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA