Berdasarkan penelitian sederhana terhadap indera manusia yang
normal, ternyata memang kisaran pancaindera manusia sangat terbatas. Berikut
ini penjelasannya:
1.
Penglihatan
Terdapat
berbagai jenis gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat untuk dapat
dideteksi oleh mata telanjang. Mata kita dapat memisahkan suatu pendangan lain
lebih sering dari sepuluh kali dalam satu detik sehingga proyeksi dari enam
belas gambar tiap detik menimbulkan ilusi gambar hidup yang bersambungan. Kisaran
penglihatan juga sangat terbatas pad ukuran partikel yang dapat terlihat dan
terhadap jarak yang dapat terlihat.
Mata manusia
normal tidak dapat memisahkan komponen-komponen warna, tetapi menerima semua
panjang gelombang spetrum yang terlihat sebagai suatu rangsangan perasaan lewat
mata. Jadi, cahaya putih terlihat sebagai warna putih daripada sebagai suatu
campuran semua warna pelangi.
2.
Pendengaran
Telinga manusia
cukup peka (sensitif) terhadap gelombang suara berfrekuensi antara 16 sampai
20.000 hertz perdetik. Getaran (vibrasi) di bawah dan di atas frekuensi itu
sangat sukar sekali untuk dideteksi. Telinga kita hanya dapat mengenali
sejumlah suara terbatas yang timbul secara serentak.
3.
Pengecapan dan Pembauan
Pengecapan dan
pembauan merupakan penginderaan yang bersifat kimia, terbatas dalam kisaran
tertentu, dan tidak tergantung pada bantuan yang bersifat mekanis.
Indera-indera tersebut dikatakan bersifat kimia karena dapat mendeteksi
molekul-molekul zat dari berbagai jenis yang berbeda. Manusia dapat membedakan
antara rasa manis, asam, asin, dan pahit saja. Bau-bauan seperti parfum dan
semua bau-bauan yang lain dapat dibaui oleh hidung dari pada dirasakan atau
dikecap oleh lidah. Indera kimia ini betul-betul sangat peka. Sebagai misal, satu
bagian vanili dapat dideteksi dalam 10.000.000 bagian udara. Indera pembau
dapat dilatih mengindetifikasi ratusan zat yang berbeda.
4.
Penginderaan Kulit
Alat indera
kulit manusia dapat membedakan antara panas, dingin, dan tekanan secara relatif
serta dapat mengukur panas hanya secara kasar. Indera peraba juga tidak dapat
membuat observasi secara eksak. Kulit berfungsi sebagai indera peraba (terjadi
kontak dengan objek) dan indera proses.
5.
Penginderaan Dalam (Deep Sensibility)
Penginderaan
dalam termasuk beberap indera, misalnya penginderaan otot daging dan sendi
maupun penginderaan statis dan keseimbangan. Manusia mempunyai perbedaan yang
sangat besar dalam kemampuannya untuk mengadakan perkiraan, jarak, bobot, dan
tekanan, atau untuk mempertahankan keseimbangan.
Perbedaan kepekaan individual berkisar antara kehilangan fungsi
indera hingga variasi yang sedikit abnormal, misalnya kebutawarnaan, atau
pendengaran yang tidak peka terhadap kisaran getaran tertentu. Bahu-bauan
tertentu yang berbau tidak sedap bagi beberapa orang akan berbau enak, tetapi
tidak bagi beberapa orang yang lain.
Sering juga penginderaan menimbulkan kekeliruan informasi.
Misalnya, penginderaan mata; ketika kita duduk dalam sebuah gerbong kereta api
yang sedang lari cepat, maka pohon-pohon di pinggir jalan ketea api yang kita
lalui itu tampak berlari menjauhi kita.
Banyak instrumen yang lebih peka, dapat dipercaya daripada
pancaindera manusia yang tidak tertentu karena instrumen-instrumen itu
memungkinkan untuk mengadakan observasi sepenuhnya.