Allah SWT menciptakan manusia dalam keadaan yang
paling sempurna, menciptakan pendengaran dan penglihatan untuknya, dilengkapi
dengan ciptaan akal dan diberikan sarana prasarana belajar dan bekerja.
“Bukankah kami
telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua bibir.”
(QS:Ar-Rahman:1-4). Allah SWT
memerintahkan kepada orang muslim agar memelihara ucapan-ucapannya sebagaimana
ia memelihara perilaku-perilakunya.
Inilah nilai sebuah perkataan dalam syari’at Islam,
sehingga menjadi sebuah keharusan seorang muslim untuk memelihara ucapannya,
sebagaimana di memelihara makan dan minumnya. Menjauhi perkataan yang tidak
bermanfaat seperti halnya di menjauhi perkara-perkara haram dan syubhat.
Berikut ini adalah beberapa etika
berbicara dalam Islam:
1. Memilih pembicaraan yang bagus dan
kata-kata yang paling baik ketika berbicara dengan orang lain sebagaimana ia
memilih makanan yang paling lezat dan halal.
2. Pelan-pelan dalam berbicara dan
memberikan keterangan sehingga pendengar paham akan maksud pembicaraan itu dan
mengerti tujuan dan arah pembicaraannya.
3. Berbicara kepada orang lain sesuai
dengan kadar pemahamannya, sesuai intelektualitas dan tingkat keilmuannya.
4. Menjauhi perdebatan dalam hadits-hadits
yang tidak diketahui atau tidak diyakini keabsahannya, atau tidak mengerti
hadits-hadits tersebut kecuali hanya berprasangka, karena prasangka adalah
pembicaraan yang paling bohong.
5. Sedikit bicara kecuali jika merupakan
jawaban, nasehat, amar ma’ruf nahi munkar atau ajakan dakwah kepada Allah.
6. Menjauhi pembicaraan yang banyak,
pembicaraan yang tiada nilainya dan pembicaraan yang tiada manfaatnya.
7. Berpikir tentang apa yang akan
dibicarakan sebelum disampaikan, berfikir akan akibat pembicaraannya.
8. Menghormati orang yang lebih tinggi kedudukannya,
lebih tinggi derajatnya, lebih banyak ilmunya.
9. Tidak terburu-buru berbicara, sehingga
orang yang sedang berbicara di majelis itu selesai pembicaraannya, karena forum
para intelektual mengisyaratkan tidak adanya pembicaraan yang dilakukan dua orang
secara bersamaan dalam satu waktu.
10. Tidak memotong pembicaraan seseorang
atau membenarkan, mengkritik, menyalahkan atau menghina pembicaraannya itu.
11. Bersuara pelan dan jangan
berteriak-teriak (berteriak mengejutkan, bersuara keras karena emosi).
12. Selalu tenang dan senyum ketika
berbicara serta tidak berwajah seram dan cemberut dihadapan orang lain.
13. Menjauhi pembicaraan yang kotor dan
perkataan yang berbau syahwat, karena seorang mukmin tidak akan menjadi orang
yang kotor bicaranya dan kotor mulutnya.
14. Menghindari banyak sumpah ketika
berbicara dan tidak bersumpah kecuali karena darurat.
15. Menghindari sumpah dengan makhluk,
seperti nabi, ka’bah, malaikat, bapak-bapak hidup, kepala, dan lain-lain.
16. Mengusahakan lisannya agar selalu
memperbanyak istighfar sesudah melakukan kejahatan atau kesalahan.
Demikianlah beberapa tata cara berbicara dalam
Islam, dan masih banyak lagi tata caranya, akan tetapi yang di atas adalah
sebagian yang paling penting di antara sekian banyak tata cara dalam berbicara
tersebut. Semuga kita semua bisa menerapkan 16 poin di atas dalam kehidupan
sehari-hari. Sehingga dengan izin Allah kita akan terhindar dari bahaya akibat
dari perkataan kita sendiri.