Sosiologi merupakan bidang kajian yang memiliki implikasi penting
terhadap tumbuh berkembangnya manusia dalam masyarakat, termasuk tumbuh
berkembangnya mereka dalam dunia pendidikan. Sosiologi memberi sumbangan yang
berarti bagi mereka yang tertarik dalam upaya melakukan kajian kritis terhadap
apa yang terjadi di masyarakat. Sosiologi juga membantu upaya melakukan
perubahan dan reformasi sosial melalui berbagai cara. Sosiologi pendidikan
dalam hal ini, bisa membantu memberi bahan yang berharga dalam rangka melihat
proses pendidikan dengan berbagai masalah dan implikasi yang ditimbulkan.
Jika kita bisa memahami apa yang terjadi dilingkungan sekitar, maka
besar kita peluang untuk dapat mengendalikan perubahan masyarakat. Dalam hal
ini sosiologi membantu kita meningkatkan kepekaan dalam melihat nilai-nilai,
institusi, budaya dan kecenderungan yang ada di masyaraka. Atas dasar pemikiran
seperti itu maka sosiologi pendidikan memberi jalan dalam meningkatkan kepekaan
kita melihat nilai-nilai, institusi, budaya dan kecenderungan yang terjadi di
masyarakat dan dalam dunia pendidikan, termasuk di dalamnya membantu melihat
pendidikan dan relasinya dengan masyarakat.
Sosiologi pendidikan dapat membantu memahami perencanaan, proses
implementasi dan implikasi penerapan program maupun kebijakan pendidikan
tertentu. Sebagaimana peran sosiologi pada umumnya, maka sosiologi pendidikan
juga memberikan sumbangan pencerahan, menawarkan kepada setiap orang maupun
kelompok mana saja yang tengah berusaha melakukan perubahan dalam
penyelenggaraan proses pendidikan.
Sosiologi pendidikan memerlukan alternatif jika ingin memahami
sistem pendidikan. Dalam hal ini perlu pemahaman dasar tentang realitas,
bagaimana kita memandang peristiwa dan situasi di sekitar kita serta cara kita
memberikan respon. Saat ini pula kita memasuki abad ilmu pengetahuan. Dalam
masyarakat seperti ini, ilmu pengetahuan menjadi instrumen penting dalam
perkembangan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan sebagai institusi yang
terkait erat dengan proses produksi dan reproduksi pengetahuan menjadi semakin
penting.
Masyarakat berbasis ilmu pengetahuan memiliki tradisi yang berbeda
dengan masyarakt sebelumnya. Cara mengembangkan tindakan, memilih identitas,
mengajukan persoalan dan jawaban, selalu dikaitkan dengan tradisi keilmuan.
Dunia pendidikan harus memahami lalu mentransformasikan kedalam proses
pembelajaran bagaiman masyarakat mengembangkan tindakan, memilih identitas,
mengajukan persoalan dan jawaban.
Pilihan tindakan masyarakat berbasis pengetahuan, menurut sejumlah
para ahli bahkan telah disertai dengan kecenderungan menuju tradisi baru, dalam
hal ini lebih ke arah pengembangan tradisi pengembangan pengetahuan ekonomi.
Pengetahuan ekonomi memiliki watak mengejar keuntungan dan pemilikan
perorangan, meski sesuangguhnya pengetahuan ekonomi seharusnya juga
berorientasi pada penciptaan keuntungan dan kesejahteraan bersama.
Kecenderungan kearah penciptaan pemilikan perorangan tersebut semakin mengemuka
pada tahapan masyarakat yang sudah mamasuki kapitalisme.
Menghadapi perkembangan seperti itu, maka pendidikan sebagai
institusi produksi dan reproduksi pengetahuan, menjadi semakin membutuhkan
perangkat anlisis dalam memahami perubahan perilaku masyarakat. Ada beberapa
alasan yang mendasari pengembangan pendidikan yang harus dilandasi konsep dan
teori-teori sosial.
1.
Pendidikan
harus mempersiapkan generasi untuk memasuki masyarakat yang berubah menuju
masyarakat berbasis pengetahuan.
2.
Praktisi
pendidikan dapat merumuskan cara menetapkan orientasi yang relevan dengan dunia
yang berubah di satu pihak, namun dan di lain pihak dunia pendidikan tidak
mengalami distorsi dan disorientasi.
3.
Pendidikan
memerlukan perangkat pisau analisa sosiologis, karena ia bukan sekedar mesin
atau teknologi pembelajaran.
Sumber bacaan:
Maliki, Zainuddin, SOSIOLOGI PENDIDIKAN, (Yogyakarta: GADJAH
MADA UNIVERSITY PRESS, 2010).