Perubahan kurikulum memang baik, tapi perubahan itu harus didukung
dengan fakta-fakta dan kondisi yang menyatakan kurikulum harus diganti atau
dirubah. Sebelum kurikulum baru di cetuskan harus ada evaluasi dari kurikulum
sebelumnya agar kita bisa melihat dibagian mana yang harus kita rubah, dan
apakah perubahan itu mengharuskan kurikulumnya diganti atau hanya perbaikan
kurikulum sebelumnya saja.
Perubahan kurikulum sekarang terlihat tergesa-gesa dan kurangnya
persiapan. Sehingga dikhawatirkan perubahan kurikulum ini mengandung unsur
politis yang hanya mementingkan pribadi atau kelompok tertentu. Perubahan
kurikulum mengakibatkan berubahnya buku pegangan siswa dan guru, hal ini
mengakibatkan perubahan buku yang menyeluruh. Perubahan kurikulum ini
melahirkan bisnis buku baru yang sangat menjanjikan dengan keuntungan yang
sangat besar.
Oleh karena itu, guru harus dipersiapkan dengan matang untuk
memahami konsep kurikulum yang akan diterapkan pada anak didik. Yang menjadi
pokok permasalahan, untuk memahami kurikulum yang baru diperlukan waktu yang
lama sebelum diimplementasikan dalam aktivitas belajar mengajar.
Permasalahan pendidikan saat ini bukan hanya kurikulum, kurikulum
hanya secuil dari masalah pendidikan. Masalah pendidikan banyak diantaranya
kualitas guru, sarana dan prasarana pendidikan, implementasi anggaran
pendidikan, politisasi pendidikan, pemerataan pendidikan dan lain-lain.
Pemerintah perlu melihat yang urgen untuk perbaikan pendidikan nasional.
Mengubah kurikulum bukan solusi yang tepat untuk perbaikan pendidikan saat ini.
Dasar Kritik Kurikulum 2013
a.
Kebijakan kurikulum 2013 adalah cara pemerintah untuk
mempertahankan Ujian Nasional (UN) dikarenakan pembuatan buku yang seragam
seluruh indonesia. Dalam sistem pendidikan pemerintah mendukung keberagaman
tetapi membuat keseragaman yaitu dengan pembuatan buku yang seragam.
b.
Kebijakan kurikulum 2013 membuat sistem pendidikan kita seperti
pabrik dalam artian guru hanya boneka saja dan bekerja seperti mesin karena
tidak perlu membuat RPP lagi, terkesan guru dimanja.
c.
Kurikulum 2013 terkesan pemaksaan, karena harus dilaksanakan tahun
2013 ini tanpa kajian yang mendalam dan uji yang benar-benar mengindonesia.
d.
Kurikulum 2013 kurang relevan dalam perbaikan pendidikan dan kurang
relevan kepada guru sebagai tenaga professional.
e.
Kurikulum 2013 tidak menghargai gaya guru mengajar dan metode
pengajaran, karena pelaku kurikulum bukan pemerintah tetapi guru, karena gurulah
yang tahu apa yang seharusnya di ajarkan.
f.
Kurikulum 2013 produk pemerintah atau produk luar negeri, dalam
artian siapa yang berkepentingan dalam kurikulum 2013 ini?.
g.
Tidak benar dalam efektivitas mengajar pada kurikulum KTSP tidak
efektivitas tidak membangun pembentukan karakter darimana dasar pemikirannya
justru KTSP lebih efektif karena di beri ruang kebebasan berekpresi bagi guru.
h.
Nampak jelas bahwa partisipasi guru dalam pengembangan kebijakan
tidak diikutsertakan sehingga informasi yang didapatkan tidak akurat, sehingga
tidak sesuai dengan hasil yang sebenarnya
Implementasi Kurikulum 2013
Yang menjadi masalah dalam implementasi kurikulum adalah bagaimana
persiapan guru, guru merupakan ujung tombak dari komponen pendidikan. Guru
masih banyak tidak tahu apa tujuan kurikulum dibentuk padahal kita tahu bahwa
tujuan kurikulum adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional,
persoalan yang lain terjadi di lapangan, justru banyak guru tak proaktif dengan
informasi dan perkembangan kurikulum. Sangat sedikit guru yang memperbaharui
pengetahuannya. Itulah yang menyebabkan, tak sedikit guru yang takut dengan isu
perubahan kurikulum. Tak pelak, mereka pesimis dengan arah perubahan yang
diusung kurikulum 2013.
Melihat persolan di atas ada beberapa saran untuk perbaikan guru
Dalam implementasi kurikulum 2013 ada Empat kompetensi yang seharusnya dikuasai
guru, yakni manajemen kelas, evaluasi belajar mengajar, metode mengajar, dan
upaya pengembangan karakter.
Kurikulum 2013 sudah ditetapkan dan akan berlangsung, namun
antusiasme guru untuk mengetahui masih kurang. Dalam peningkatan dan
pengembangan kurikulum guru harus pelajari kurikulum 2013 sebab, tantangan kita
hari ini, , bukan sekadar melatih guru tentang kurikulum dan mencetak guru yang
pintar melainkan bagaimana para guru yang pintar ini bisa menularkan
keterampilannya sehingga guru lain turut pintar. Mentransformasi ilmu ke guru
lain menjadi salah satu persoalan yang saat ini dihadapi guru-guru kita. Banyak
guru pintar tapi tak tergerak hati untuk menularkan ilmu dan pengetahuannya
pada guru lain. (www.nuryandi.com/Dosen STIE IBMI Sekjen (KAMG) Komunitas Air Mata
Guru/).