Alangkah damainya dan tentramnya hidup
dalam bangsa yang penuh dengan kejujuran, akibat yang dirasakan dari perbuatan
jujur adalah kebaikan yang merata ke segala arah, tak terbedakan mana penguasa
atau rakyat jelata, tak ada lagi mana cicak dan mana buaya. Pendek kata kejujuran menjadi pintu masuk semua kebaikan. Sebaliknya, Kebohongan membuka jalan
lebar kepada keburukan, uniknya di dalam perbuatan bohong, untuk menutupinya
butuh kebohongan yang lebih besar lagi, dari kebohongan semula.
Kejujuran rupanya mempunyai pertalian erat
dengan aqidah. Seseorang yang aqidahnya kuat akan selalu berbuat jujur, karena
merasakan kemaha hadiran Allah swt, setiap gerak dan langkahnya selalu merasa
diawasi oleh Allah swt Yang Maha Mengetahui.
Ciri utama seorang muslim adalah jujur. Bukanlah dikatakan muslim
sejati jika seorang masih berbohong dan menipu. Rasulullah saw dalam
kehidupannya sehari – hari dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya. Karena
itu jujur merupakan akhlak yang sangat baik dan indah menurut pandangan Allah.
Sesungguhnya jika kita hidup di dunia ini memelihara kejujuran,
maka kedamaian akan dapat dirasakan oleh umat manusia. Orang – orang yang selalu
bersikap jujur dalam setiap tindakan dan ucapan, maka ia termasuk golongan yang
beruntung. Artinya, ia beruntung di dunia dan beruntung di akhirat.
Kejujuran dapat membimbing manusia menuju kebaikan. Apabila
seseorang telah jujur dan mampu menempatkan suatu kebaikan, maka ia terbimbing
menuju ke surgabukankah Rasulullah swa telah bersabda: “Sesungguhnya
kejujuran membimbing kea rah kebaikan. Dan kebaikan itu membimbingnya ke surge.
Sesorang yang jujur, maka hingga di sisi Allah ia akan menjadi orang yang jujur
dan benar. Sedangkan sifat dusta membimbing orang pada kejahatan. Lalu
kejahatan itu menyeret ke neraka. Sesorang yang biasa berdusta, maka hingga di
sisi Allah kelak tetap menjadi pendusta”. (HR Bukhari Muslim)
Orang yang suka berterus terang dan jujur dalam segala hal
kehidupan ini, maka ia termasuk memiliki sifat kenabian. Sebab tentu saja orang
– orang yang jujur ini suka sekali dengan kebenaran. Karena sukanya. Maka ia
selalu memelihara akhlaknya diri dari dusta. Karena itu ia cenderung untuk
melakukan kebaikan dan menegakkan kebenaran agama. Allah
berfirman : Dan sebutkanlah dalam Al Kitab tentang Ibrahim, bahwa ia adalah
seseorang yang benar dan jujur, lagi pula seorang nabi. (Q. S. Maryam ayat 41).
Kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang
disenangi Allah. Jika Allah senang, maka pastilah dia akan mengasihi. Dan
hambaNya yang jujur, maka kelak di hari kiamat akan disediakan tempat yang
menyenangkan yaitu surga.