A.
Pengertian Pantun
Teman-teman
kalian semua pernahkah belajar pantun? Jika belum, ayo kita sama-sama hari ini
belajar pantun.
Pantun adalah
bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris, baris pertama dan kedua adalah
sampiran sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi. pantun memiliki
kekhasan bahasa. Salah satu keindahan bahasa pantun ditandai oleh rima
(persamaan bunyi) a–b–a–b. Pantun dapat digunakan untuk mengungkap perasaan
seseorang kepada orang lain.
Untuk
memudahkan dalam membuat sebuah pantun, yuk kita ketahui terlebih dahulu
ciri-ciri pantun. Berikut ini adalah ciri-ciri pantun secara umum yang harus
kita ketahui:
a.
Tiap
bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a–b–a–b).
b.
Tiap
lirik biasanya terdiri atas empat kata.
c.
Baris
pertama dan baris kedua sampiran.
d.
Baris
ketiga dan keempat adalah isi.
Perhatikanlah contoh pantun berikut ini:
Kalau
puan, puan cerana
Ambil
gelas di dalam peti
Kalau
tuan bijak laksana
Binatang
apa tanduk di kaki
B.
Menirukan Pembacaan Pantun dengan Tepat
Ayo, dengarkan
pantun yang akan dibacakan gurumu. Dengarkan dan perhatikan cara gurumu
menyampaikan pantun tersebut. Saat mendengarkan pantun yang dibacakan oleh
gurumu, perhatikan hal-hal berikut:
1.
Intonasi
atau penekanan tinggi rendah, keras lembut, dan cepat lambatnya suatu kata atau
kalimat dalam pantun.
2.
Jeda
atau pemenggalan kata agar pantun yang kita bacakan dapat dipahami maknanya
oleh pendengar.
3.
Pelafalan
huruf atau kata sehingga kalimat yang dibaca tidak menimbulkan makna yang
berbeda.
4.
Volume
suara atau keras lemah ucapan harus jelas terdengar.
Sebelum
membahas lebih jauh mari kita kenali terlebih dahulu pembagian pantun. Menurut
isinya, pantun terbagi menjadi pantun nasihat, pantun jenaka, dan pantun
teka-teki. Berikut penjelasannya:
a.
Pantun
nasehat adalah pantun yang mengandung pesan agar orang selalu berbuat baik.
Contoh:
Ke
mana kancil akan dikejar
Ke
dalam pasar cobalah cari
Ketika
kecil rajin belajar
Sesudah
besar senanglah nanti
b.
Pantun
jenaka adalah pantun yang berisi lelucon dan mengandung tawa.
Contoh:
Di
sini kosong di sana kosong
Tak
ada batang tembakau
Bukan
saya berkata bohong
Ada
katak memikul kerbau
c.
Pantun
teka-teki adalah pantun yang berisi teka-teki pertanyaan.
Contoh:
Kalau
puan, puan cerana
Ambil
gelas di dalam peti
Kalau
tuan bijak laksana
Binatang
apa tanduk di kaki
C.
Berbalas Pantun dengan Lafal dan Intonasi yang Tepat
Kamu tentu
sudah mengenal dan mengerti tentang pantun, bukan? Sekarang, ayo berbalas
pantun dengan temanmu. Saat ingin berbalas pantun, kamu harus memperhatikan
hal-hal berikut:
1.
Pastikan
kamu mengetahui tema pantun tersebut.
2.
Balaslah
pantun sesuai dengan syarat-syarat pantun, seperti menggunakan sajak a–b–a–b.
3.
Pantun
yang kamu buat harus berisi sampiran dan isi.
4.
Gunakan
intonasi, lafal, jeda, dan volume suara yang tepat.
Perhatikan contoh berbalas pantun berikut ini:
Elok
rupanya kembang jati
Dibawa
itik pulang petang
Tidak
terkata besar hati
Melihat
ibu sudah datang
Ramai orang bersorak-sorak
Menepuk gendang dengan rebana
Alangkah besar hati awak
Mendapat baju dan celana