Masyarakat yang tinggal disekitar gunung masih percaya akan
adanya mahkluk halus yang tinggal di hutan-hutan, mata air, batu besar, pohon
besar, kawah, dan puncak gunung. Penduduk sekitar gunung Merapi yakin bahwa
puncak Merapi adalah istana mahluk halus. Pasar bubrah adalah pasarnya bangsa
mahkluk halus. Watu gubug di Gn.Merbabu adalah pintu gerbang menuju kerajaan
Gaib. Di puncak gunung Gede terdapat lapangan luas yang konon pendaki yang
berkemah di sana sering mendengar derap kaki kuda atau melihat istana.
Di Ranu Kumbolo didekat gn Semeru para pendaki yang berkemah
sering melihat hantu wanita muncul dari tengah danau. Peristiwa-peritiwa gaib
sering dialami para pendaki hampir di seluruh gunung-gunung yang terkenal
dengan keangkerannya. Para pendaki sering diingatkan oleh masyarakat setempat,
petugas, maupun peraturan yang jelas-jelas berisi pantangan-pantangan yang
berhubungan dengan makhluk halus penghuni gunung yang bersangkutan.
Untuk mendaki Gunung Agung di Bali pendaki dilarang membawa makanan yang mengandung
daging sapi. Beberapa peraturan mistik di gunung yang umum berlaku misalnya
pendaki wajib minta ijin (permisi) ketika melewati tempat-tempat tertentu, mau
beristurahat, mau buang air. Dilarang mengenakan pakaian berwarna merah atau
hijau, dilarang mendaki bagi wanita yang datang bulan. Larangan mendaki gunung
Sundoro pada hari jawa Wage dan Selasa Kliwon. Larangan mendaki gunung Agung
pada hari besar agama. Terlepas dari percaya atau tidak percaya, seorang
pendaki yang sopan harus tetap mengikuti perturan-peraturan masyarakat
setempat.
Tidak ada salahnya kita menghormati kepercayaan masyarakat
setempat, juga guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidakdiinginkan. Akibat
buruk yang terjadi biasanya, pendaki akan linglung kehilangan arah sehingga akan
berputar- putar di suatu tempat, bisa jadi akan kesurupan, atau akan berjumpa
dengan hal-hal yang aneh, bisa juga mengakibatkan kecelakaan yang fatal. Di tengah danau Ranu Kumbolo di tengah
malam bulan purnama, sering muncul penampakan Dewi Penunggu danau, yang berupa
gumpalan kabut tebal yang berputar-putar dan berubah menjadi seorang wanita.
Mahkluk Halus menurut masyarakat Jawa,
dimana gunung-gunung nya masih dianggap angker, dapat dibagi menjadi beberapa
golongan yakni:
- Roh Leluhur adalah roh semua orang
yang sudah meninggal dunia. Orang percaya bahwa waktu manusia meninggal
dunia, jiwanya akan melayang-layang di atas rumahnya selama empat puluh
hari. Setelah itu jiwanya akan mendiami sesuatu tempat menurut kepercayaan
orangnya. Biasanya orang percaya bahwa roh leluhur bersifat baik dan akan
menjaga anak cucunya.
- Dhanhyang adalah mahluk halus
yang tertinggi dan biasanya mendiami tempat seperti gunung, sumber mata
air, sungai, desa, mata angin atau bukit. Mahluk halus ini bersifat baik
dan suka menolong manusia. Dhanhyang seringkali dianggap sebagai Roh
Pelindung.
- Dhemit adalah Roh Sakti yang
mendiami tempat-tempat angker yang biasa disebut punden, seperti
reruntuhan candi kecil, pohon beringin, makam tua, mata air yang
tersembunyi, batu besar, dll. Dhemit sering dimintai pertolongan oleh
manusia yang biasanya meminta kekayaan, kesehatan, kesembuhan, keturunan,
keselamatan, pengasihan. Biasanya disertai dengan selamatan sederhana
berupa nasi tumpeng, ayam, kue, dan bunga.
- Tuyul adalah Mahkluk Halus ini
yang berujud anak kecil yang telanjang bulat dan berkuncung di kepalanya,
dan berkelakuan seperti anak kecil yang bandel. Untuk mencari Tuyul dapat
dilakukan dengan bersemedi di tempat-tempat angker. Memeliharanya tidak
terlalu sulit, cukup dengan menyediakan tempat tidur dan memberi makanan
pada saat petang.
- Lelembut adalah Mahluk halus
yang sering menggangu, merusak, membuat sakit dan mematikan manusia.
Lelembut seringkali merasuki orang sehingga membuatnya sakit, gila, bahkan
meninggal, lewat badan seseorang inilah Lelembut dapat menyampaikan
kemauannya. Kerasukan Lelembut dapat dibedakan menjadi beberapa jenis;
kesurupan, kampir-kampiran, kampel-kampelan, setanan, kejiman (keinan) dan
kemongmong. Salah satu cara melepaskan Lelembut dengan memanaskan kaki pada
api unggun.
- Memedi sering kali menampakkan
wujudnya dan suka menakut-nakuti manusia. Ada banyak mahkluk halus yang
termasuk dalam jenis Memedi, yaitu: Banaspati, Jin, Wewe, Gendruwo, Peri,
Jrangkong, Wedon, Buta, Thethekan dan Gundhul Pringis. Jrangkong berujud
kerangka tulang manusia. Wedon berupa mayat berbalut kain kafan. Banaspati
mahkluk halus yang berjalan dengan kedua tangannya, sambil mulutnya
menyemburkan api, wajahnya terletak pada tempat alat kelamin. Sundel
Bolong berujud wanita cantik yang punggungnya bolong tertutup rambut
panjang, suka merayu lelaki, setelah berkencan testis si lelaki akan
dipencet atau dikebiri. Gendruwo sering berubah ujud menjadi manusia,
menyamar sebagai seorang suami dan menggauli seorang wanita (istri yang
sedang ditinggal suaminya). Gendruwo senang berada di tempat-tempat yang
gelap, gang sempit dan buntu, dan WC umum.
Konon kemunculan Nyi Roro Kidul dari Istana Pantai Selatan
menunggang kereta kuda kencana, diiringi pasukan berkuda dari dasar samudera.
Mata biasa hanya akan melihat kemunculannya sebagai ombak tsunami. Pendaki yang
sering menginap di Alun-alun Surya Kencana juga sering mendengar derap kuda
pasukan Pangeran Surya Kencana. Bila pendaki mendengar suara kuda sebaiknya
jangan dihiraukan, namun bila pendaki semakin penasaran dan ingin mendengar
suara kuda lebih jelas, maka akan muncul penampakan kuda-kuda, selanjutnya para
pasukan Pangeran Surya Kencana akan menampakkan diri di atas kuda-kuda
tersebut. Bila hal ini terjadi maka pendaki tersebut akan terbawa ke alam gaib.
Di dunia ini sebenarnya memiliki tujuh macam alam kehidupan,
termasuk alam yang dihuni oleh manusia. Masing-masing Alam ditempati oleh
bermacam- macam mahkluk. Mahkluk-mahkluk dari tujuh alam tersebut, pada
prinsipnya mereka mengurusi alamnya masing-masing, aktivitas mereka tidak
bercampur, setiap alam mempunyai urusannya masing-masing. Dari tujuh alam itu
hanyalah alamnya manusia yang mempunyai matahari dan penduduknya yang terdiri
dari manusia, binatang dan lain-lain mempunyai badan jasmani.
Penduduk dari 6 alam yang lain mereka mempunyai badan dari
cahaya ( badan Cahya ) atau yang secara populer dikenal sebagai mahkluk halus,
mahkluk yang tidak kelihatan. Di 6 alam itu tidak ada hari yang terang
berderang karena tidak ada matahari. Keadaannya seperti suasana malam yang
cerah dibawah sinar bulan dan bintang-bintang yang terang, maka itu tidak ada
sinar yang menyilaukan seperti sinar matahari atau bagaskoro ( Jawa halus ).
Ada
2 macam mahkluk halus yakni Mahkluk halus asli yang memang dilahirkan sebagai
mahkluk halus, dan Mahkluk halus yang berasal dari manusia yang telah
meninggal. Seperti juga manusia ada yang baik dan jahat, ada yang pintar dan
bodoh. Mahkluk-mahkluk halus yang asli mereka tinggal di dunianya
masing-masing, mereka mempunyai masyarakat maka itu ada mahkluk halus yang
mempunyai kedudukan tinggi seperti Raja-raja, Ratu-ratu, Menteri-menteri dll,
sebaliknya ada yang berpangkat rendah seperti prajurit, pegawai, pekerja dll.