Jelas
bahwa Paulus dan sektenya tidak berasal dari situ. Pada kenyataannya, sejak
masa Paulus dan seterusnya, dengan berkembangnya agama Kristen ke negeri-negeri
asing dan ke dalam kepercayaan-kepercayaan penyembah berhala (pagan) di
Kerajaan Romawi, ajaran Kristen sangat dipengaruhi dan dibengkokkan oleh
budaya-budaya serta mitologi/dongeng-dongeng yang umum di negeri-negeri itu dan
semakin menyimpang jauh dari kemumiannya. Paulus memainkan peranan dalam
mempengaruhi kerusakan pemikiran Kristen dengan cara memperkenalkan
mistik/kebatinan dari dirinya sendiri. Dia bukan berasal dari Bani lsrail dan
tidak pula memiliki hubungan langsung dengan Yesus, kecuali melalui
rukya/kasyaf pengakuannya sendiri. Dia saat itu tampaknya sudah sangat
terpengaruh oleh budaya-budaya asing.
Tampaknya
terdapat dua pilihan bagi Paulus saat itu, melakukan peperangan sengit terhadap
sebuah dunia takhayul, mitologi dan legenda yang sudah umum terdapat di
negeri-negeri Kerajaan Romawi sejak zaman dahulu, atau menyerah pada mereka dan
membiarkan Kristen mengalami perubahan sehingga sesuai bagi kebutuhan-kebutuhan
dan keinginan-keinginan mereka. Hal itu memberikan pesan kepada mereka bahwa
ajaran Kristen tidaklah berbeda secara mutlak dari legenda-legenda dan
mitologi-mitologi mereka. Paulus mendapati bahwa penerapan pilihan kedua jauh
lebih menguntungkan dan menyenangkan serta membiarkan Kristen mengalami
perubahan sesuai keinginan-keinginan dan falsafah-falsafah yang populer di
dunia non-Yahudi.
Strategi
ini berhasil dengan baik, misalnya dengan diperolehnya jumlah besar orang yang
menerima ajaran baru itu, yang kalau tidak dibuat demikian sulit untuk
memperolehnya. Namun, apa akibatnya? Sangat disayangkan, hal itu hanya berakhir
pada suatu kompetisi kotor antara nilai-nilai mulia Kristen dengan
mitologimitologi para penyembah berhala. Yang diubah oleh Paulus hanyalah nama
dewa-dewa para penyembah berhala dan menggantikan-nya dengan Yesus, Tuhan Bapak
dan Ruhul Kudus. Memang bukan dia yang menemukan mitologi Trinitas dan
memperkenalkannya pada dunia para penyembah berhala dengan mengatas-namakan
Kristen, sebaliknya dia meminjam mitologi Trinitas dari mitologi para penyembah
berhala dan memasukkannya ke dalam Kristen. Sejak saat itu yang ada ialah tetap
penyembahan berhala lama, tetapi nama-namanya saja yang baru dan wajahwajahnya
baru.
Agama
Kristen Paulus, dengan demikian, tidak berhasil merubah doktrin-doktrin,
mitologi-mitologi dan takhayultakhayul dunia penyembah berhala, bahkan hanya
berakhir dengan merubah ajaran Kristen sesuai dengan semua itu. Jika gunung
tidak menanggapi panggilannya, maka dia memutuskan untuk pergi saja ke gunung
itu.