Dari
segenap golongan/kelompok agama yang ada, kami percaya bahwa satu yang berada
di timur tengah telah dipelihara dan dibudidayakan untuk melahirkan agamaagama
besar tertentu yang akan berperan sebagai haluan utama dalam evolusi
agama-agama di dunia. Hal ini sangat nyata terbukti dari suatu penelaahan
sejarah agama. Agama Yahudi diikuti oleh Kristen, dan diikuti oleh Islam,
dengan jelas mengisyaratkan pada arah evolusi ajaran-ajaran agama. Di antara
agama-agama ini, perkembangan ajaran-ajaran dapat dengan mudah ditelusuri ke
belakang dan ke depan, serta tampak sangat terkait satu sama lain. Oleh karena
itu sangat penting untuk memahami rencana agung ini, yang bermuara dan
benar-benar bermuara pada penyempurnaan ajaran-ajaran tersebut dalam bentuk
sebuah agama universal, yaitu Islam.
Dalam
konteks ini, terletak pada kepentingan orang-orang Yahudi untuk secara
sungguh-sungguh dan tanpa prasangka memahami pentingnya Yesus Kristus. Dengan
gagalnya mereka mengenali Yesus, kasus orang-orang Yahudi itu menjadi sama
seibarat sekian banyak spesies hewan yang terkubur jauh dalam sejarah evolusi,
yang tidak lagi memainkan peranan vital dalam perkembangan pohon kehidupan di
sekitar puncaknya. Dengan demikian, agama Yahudi hanya tinggal sebagai suatu
sisa sejarah, tetapi tetap berlanjut mempertahankan hidup dalam kawasan
keberadaannya yang sempit.
Begitu
pula kasus orang-orang Kristen adalah sama seperti orang-orang Yahudi, hanya
saja mereka selangkah lebih maju dari orang-orang Yahudi, lebih dekat pada
Islam dari segi urutan. Yang paling penting adalah, penyimpanganpenyimpangan
dari jalan yang ditempuh Yesus Kristus ke suatu jalan kemerosotan yang telah
dirancang bagi mereka oleh Paulus, telah membawa mereka lebih menjauh dari
Islam dibandingkan Yahudi. Umat Yahudi, setelah lebih dari empat ribu tahun
keberadaan mereka, paling tidak telah mempelajari ajaran Keesaan (Tauhid) yang
vital bagi kehidupan ruhaniah agama mana pun. Namun, di samping kedekatan
terhadap Islam dalam doktrin-doktrin dasar ini, terdapat sejumlah besar
faktor-faktor lain yang membuat orang-orang Yahudi ini lebih keras menolak
menerima Islam.
Penelaahan
ini membuat saya percaya bahwa kalau orang-orang Yahudi tidak menimbulkan
kerangka pikiran dan sikap yang merupakan suatu syarat untuk memahami Kristus,
meskipun mereka memiliki doktrin-doktrin yang sama, mereka akan tetap terpisah
lebih jauh dari Islam dibandingkan orang-orang Kristen. Mereka telah kehilangan
suatu mata-rantai sangat vital, yakni Yesus Kristus, antara mereka dan
kedatangan Nabi Muhammad saw. Pengingkaran mereka terhadap kebenaran ini telah
membuat mereka jadi keras sedemikian rupa sehingga mereka secara mental tidak
siap untuk menerima pesan baru. Mereka tetap saja masih menunggu Kristus,
sementara Kristus telah datang dan pergi. Satu kali mereka gagal mengenali
beliau, mereka tidak jauh berbeda dalam mengenali beliau kembali pada
kedatangan beliau yang kedua. Tampaknya mereka telah ditakdirkan untuk menunggu
secara abadi Kristus versi impian mereka.
Adalah
Kristus yang bertugas mempersiapkan jalan bagi agama berikutnya yang lebih
tinggi, yakni Islam. Pemyataan ini hendaknya tidak ditanggapi terlalu kaku.
Kami tidak menyatakan bahwa orang-orang Yahudi harus terlebih dahulu menerima
Kristen dan kemudian mengambil langkah berikutnya masuk Islam. Suatu panorama
manifestasimanifestasi keagamaan menjadi terlalu naif ketika itu terjadi. Yang
kami coba paparkan adalah, suatu umat yang telah menolak seorang nabi atau
seorang rasul, yang bukan seorang nabi biasa melainkan yang memainkan suatu peran
sangat penting dalam pelatihan mental dan ruhani umat tersebut, mereka lakukan
demikian hanya jika mereka dalam kondisi sakit secara ruhani maupun mental.
Jika penyakit telah diobati dan sikap tercela terhadap kebenaran telah
diperbaiki, maka mereka tampaknya akan mengikuti seorang nabi yang telah
ditempatkan pada jalur yang telah hilang bagi mereka.
Sejauh
yang berkaitan dengan sikap orang-orang Kristen, mereka hanya dapat digiring
kepada kebenaran Nabi Muhammad jika mereka kembali kepada kebenaran dan realita
Yesus Kristus. Beliau tidak hanya merupakan jalan menuju Tuhan, tetapi juga,
sebagaimana segenap nabi lainnya, merupakan jalan yang membawa kepada nabi yang
telah ditakdirkan datang sesudah beliau.
Yesus
hanyalah mata-rantai tengah dalam kiasan kebun anggur. Perwakilan sempuma Tuhan
masih akan datang. Oleh sebab itu, jika umat Kristen tidak kembali dari sosok
Yesus Kristus yang keliru, khayalan, dan berbau dongeng itu lalu menuju kepada
kenyataan junjungan suci mereka yang lebih agung dan mulia, maka mereka tidak
dapat diarahkan ke jalan yang telah mengaitkan Yesus Kristus dengan Nabi
Muhammad s.a.w.
Nabi
Muhammad adalah suatu realita dan bukan sebuah kisah dongeng, dan hanya realita
lah yang dapat menghubungkan realita-realita lainnya. Oleh sebab itu, fakta
Kristus lah – bukan kisah dongeng yang ke dalamnya beliau telah dimasukkan –
yang akan memberkati umat Kristen untuk mengenali kebenaran Nabi Muhammad
s.a.w.
Peran paling bersejarah yang telah dimainkan oleh
ajaran Kristen, adalah dalam membangun dan memperbesar Imperialisme Barat.
Dunia Timur telah ditaklukkan dengan semangat Kristen dan khususnya dalam
peperangan yang dilakukan terhadap kerajaan Islam yang didorong secara kuat
oleh kebencian Kristen terhadap Islam.