Orang-orang
kafir menggalakkan berbagai maksiyat dan pergaulan bebas melalui pelbagi
saluran, pendidikan, kebudayaan, ekonomi, dan sosial dengan target umat Islam
terjerumus kepada kemungkaran terutama perzinahan supaya keturunan umat Islam
rusak dan hidayah Allah makin menjauh.
Setidak-tidaknya
jika umat Islam sedang asyik berhiburan, tentunya akan lalai dengan tanggung
jawabnya kepada Allah seperti; mengabaikan shalat dan tidak memikirkan halal
dan haramnya sesuatu dan lain sebagainya. Orang-orang kafir dengan berbagai
cara menebarkan produk-produk makanan dan minuman di dunia Islam dengan
memasukkan unsur-unsur yang tidak halal. Hal ini tentu akan merusak akal,
pikiran dan jiwa, yang lebih jauh lagi adalah jauh dari hidayah dan pertolongan
Allah.
a. Politik
Di dalam politik,
saling jatuh menjatuhkan merebut kekuasaan dan jabatan. Mudah mendapatkan
musuh, mudah pula mendapatkan kawan sehingga dapat dikatakan mudah untuk musuh
jadi kawan, dan begitu juga sebaliknya amat mudah kawan menjadi musuh,
kebobrokan seperti ini menjadi budaya di dalam kehidupan.
b. Ekonomi
Di kencah ekonomi,
fikiran mencari keuntungan dan kekayaan, sekalipun orang lain mendapat
kesusahan dan penindasan asalkan apa yang penting dapat diperoleh yaitu uang
dan kekayaan.
c. Pendidikan
Di bidang pendidikan,
banyak kesalahan dalam menggunakan ilmu, dengan ilmunya untuk mendapatkan
jabatan agar hidup lumayan. Kemegahan datang dan egoisme menjadi budaya,
masing-masing hidup dengan cara sendiri. Terlahirlah generasi-generasi intelek
yang tak jauh berbeda.
d. Budaya
Di kalangan artis dan
budayawan demi mencari makan, membuat film dan tontonan biarpun hasil karya
murahan yang merusak generasi dan masyarakat. Yang terpenting adalah menjadi
populer, hidup glamour, dapat rumah mewah dan segala kehidupannya berharta dan
tidak pernah merasa kekurangan.
e. Agama
Di kalangan orang-orang agama tidak
sedikit yang sibuk dengan motivasi dan dakwah, untuk mengejar hidup mewah.
Orang-orang biasa menyangka berjuang dijalan Allah untuk menegakkan agama akan
tetapi pada kenyataannya tidak seperti itu, mereka memiliki tujuan-tujuan
pribadi masing-masing.
Jauhnya
umat Islam dari bimbingan dan pertolongan Allah memunculkan golongan-golongan,
yang masing-masing ada watak dan sikap bersendirian. Satu golongan dengan
golongan yang lain tidak dapat disatukan, keadaan yang demikian inilah yang
menjadi peluang musuh-musuh Islam untuk menghacurkan Islam secara perlahan.
Orang-orang kafir mengkotak-kotakkan umat Islam sehingga umat Islam menjadi
lemah dan terperangkap ke dalam jeratan musuh.