A.
Pengertian Didaktik
1.
Didaktik
a.
Didaktik
berasal dari Bahasa Yunani “didoskein”, yang berarti pengajaran atau “didaktos”
yang berarti pandai mengajar. Di Indonesia didaktik berarti ilmu mengajar.
Karena didaktik berarti ilmu mengajar, maka pengertian didaktik menyangkut
pengertian yang sangat luas. Dalam kaitan pembicaraan tentang didaktik,
pengertian didaktik akan difokuskan pada bagaimana perlakuan guru dalam proses
belajar mengajar tersebut. Mengajar menurut pengertian modern berarti aktivitas
guru dalam mengorganisasikan lingkungan dan mendekatkannya kepada anak didik
sehingga terjadi proses belajar.
b.
Ilmu
tentang mengajar disebut didaktik. Dalam mengajar, guru tidak hanya dituntut
untuk menanamkan pengetahuan dan kecakapan kepada pelajar tetapi juga mendorong
terjadinya proses belajar. Oleh sebab itu, didaktik adalah ilmu yang membahas
tentang kegiatan proses mengajar yang menimbulkan proses belajar.
c.
Didaktik
berarti ilmu mengajar yang didasarkan atas prinsip kegiatan penyampaian bahan
pelajaran sehingga bahan pelajaran itu dimiliki oleh siswa. Kegiatan yang
dimaksud ialah kegiatan langsung, yang timbul di dalam pergaulan siswa dengan
gurunya. Dengan kata lain kegiatan apa yang dimainkan oleh guru dalam
menyajikan bahan pelajaran itu. Apakah ia dapat menarik minat, motivasi atau
mengaktifkan siswa atau tidak? Oleh karena kegiatan itu bertujuan hendak
mempengaruhi siswa atau anak didik, maka karakteristik-karakteristik pribadi
anak didiklah yang menjadi sasaran didaktik. Psikolog pada umumnya dapat
menyumbangkan asas-asas didaktik itu, seperti motivasi, aktivitas, minat,
persespsi, peragaan, individualitas, kolerasi, konsentrasi, integrasi,
penghayatan, penghargaan, pengakuan lingkungan dan sebagainya.
d.
Tiap
usaha mengajar sebenarnya ingin menumbuhkan atau menyempurnakan pola laku
tertentu dalam diri peserta didik. Yang dimaksud dengan pola laku adalah
kerangka dasar dari sejumlah kegiatan yang lazim dilaksanakan manusia untuk
bertahan hidup dan untuk memperbaiki mutu hidupnya dalam situasi nyata.
Kegiatan itu bisa berupa kegiatan rohani, misalnya mengamati, menganalisis, dan
menilai keadaan dengan daya nalar, bisa juga berupa kegiatan jasmani, yang
dilakukan dengan tenaga dan keterampilan fisik. Umumnya manusia bertindak
secara manusiawi apabila kedua jenis kegiatan tersebut dibuat secara terjalin
dan terpadu.
e.
Di
samping menumbuhkan dan menyempurnakan pola laku, pengajaran juga menumbuhkan
kebiasaan. Kebiasaan dapat dirumuskan sebagai keterarahan, kesiapsiagaan di
dalam diri manusia untuk melakukan kegiatan yang sama atau serupa atas cara
yang lebih mudah, tanpa memeras atau memboros tenaga. Kebiasaan akan timbul
justru apabila kegiatan manusia, baik rohani maupun jasmani dilakukan berulang
kali dengan sadar dan penuh rintangan.
f.
Bertolak
pengertian di atas, keberhasilan mengajar tentunya harus diukur dari bagaimana
partisipasi anak dalam proses belajar mengajar dan seberapa jauh hasil yang
telah dicapainya. Dalam menjawab dua permasalahan tersebut, ahli-ahli didaktik
mengarahkan perhatiannya pada tingkah laku guru sebagai organisator proses
belajar mengajar, maka timbullah prinsip-prinsip didaktik atau azas-azas didaktik
ialah prinsip-prinsip, kaidah mengajar yang dilaksanakan oleh guru secara
maksimal, agar lebih berhasil.
g.
Menurut
sejarahnya, Johann Amos Comenius (1592 – 1670) adalah tokoh pertama yang
memformulasikan ide didaktik itu. Ia terkenal dengan bukunya yang bernama “Didactica
Magna” yang dalam penerbitannya yang pertama (1632) ditulis dalam bahasa
Ceko. Dalam pasal 2 bab 17 dari buku Didactica Magna itu disebutkannya
bahwa pengajaran akan menjadi mudah, jika diikuti langkah-langkah:
1)
Jika
pengajaran dimulai awal benar, sebelum jiwa rusak.
2)
Jika
jiwa telah sedia untuk menerimanya.
3)
Jika
dimulai dari yang umum kepada yang khusus.
4)
Jika
dimulai dari yang mudah kepada yang sukar.
5)
Jika
siswa tidak dibebani dengan mata pelajaran yang banyak.
6)
Jika
pelajaran berangsur-angsur maju dengan perlahan-lahan dalam setiap hal.
7)
Jika
kecerdasan tidak dipaksa untuk suatu yang belum mengarah kepada kecenderungan
dan harus sesuai dengan umur dan metode yang benar.
8)
Jika
segala sesuatu diajarkan dengan media pengertian.
9)
Jika
penggunaan segala sesuatu pengajaran berkesinambungan.
10)
Jika
segala sesuatu diajarakan dengan satu dan metode yang sama.
Dari beberapa batasa dan penjelasan di atas, maka dalam didaktik,
mengandung unsur-unsur pengertian, antara lain sebagai berikut:
Ilmu
mengajar atau ilmu tentang mengajar.
Kegiatan
untuk menanamkan pengetahuan dan kecakapan.
Aktivitas
atau perlakuan guru dalam mengorganisasikan lingkungan dan mendekatkannya
kepada anak guna mendorong terjadinya proses belajar.
Kegiatan
menyampaikan bahan pelajaran, sehingga bahan ajar itu dengan mudah dapat
dimiliki siswa.
Kegiatan
yang dapat menarik minat, motivasi atau mengaktifkan siswa/ partisipasi siswa,
sehingga tercapainya tujuan mengajar.
Sasaran
didaktik adalah karakteristik anak.
Asas
didaktik adalah prinsip kaidah mengajar yang dilaksanakan guru secara maksimal
agar lebih berhasil.
Sementara itu ada pendapat yang membedakan didaktik menjadi
didaktik umum dan didaktik khusus:
h.
Didaktik
umum membahas prinsip-prinsip umum dalam mengajar dan belajar. Maka
persoalan-persoalan yang berkenaan dengan tujuan mengajar, bagaimana terjadinya
proses belajar pada pelajar, bagaimana agar murid dapat dengan mudah menerima
bahan pelajaran dan lain-lain merupakan topik-topik bahasan di dalam didaktik
umum. Sementara itu, didaktik khusus membahasa cara-cara guru menyajikan bahan
pelajaran kepada pelajar. Pembahasan dimaksudkan untuk mencari cara penyajian
yang cepat dan tepat. Didaktik khusus disebut juga dengan metodik.
2.
Metode, Metodik, Metodologi
a.
Secara
harfiah “Metodik” itu berasal dari kata metode (method). Metode berarti suatu
cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu pengetahuan. Ia
merupakan jawaban atas pertanyaan “Bagaimana”. Metodik (methodentic) sama
artinya dengan metodologi, (methodology), yaitu suatu penyelidikan yang
sistematis dan formulasi metode-metode yang akan digunakan dalam penelitian.
Metodik
khusus berarti suatu penyelidikan khusus untuk suatu proyek. Dalam hal ini
metodik adalah suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu dari
suatu mata pelajaran agar siswa dapat mengetahui, memahami, mempergunakan dan
dengan kata lain menguasai bahan perlajaran tersebut.
b.
Metode
mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran
kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif,
metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam
mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. Dengan
demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses
belajar-mengajar.
c.
“Metodologi”
artinya adalah suatu penelitian dan perumusan metode yang digunakan untuk
penelitian ilmiah. Ada pula yang dimaksud dengan “Metode” ialah suatu cara
kerja yang sistematik dan umu, terutama dalam mencari kebenaran ilmiah.
d.
Metodologi
berarti ilmu tentang metode, sementara metode berarti cara kerja yang bersistem
untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
e.
Metode
mengajar itu adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid. Ia
dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan
dapat dicerna oleh anak dengan baik. Oleh karena itu terdapat berbagai cara
yang dapat ditempuh. Dalam memilih cara atau metode ini guru dibimbing oleh filsafat
pendidikan yang dianut guru dan tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Di
samping itu penting pula memperhatikan hakikat anak didik yang hendak dididik,
dan bahan pelajaran yang hendak disampaikan. Jadi metode itu hanyalah
menentukan prosedur yang akan diikuti.
Dan penjelasan-penjelasan di atas, maka dalam metode, metodik dan
metodologi mengandung unsur-unsur pengertian, antara lain sebagai berikut:
a.
Metode
·
Cara
kerja yang sistematis dan umum.
·
Cara
kerja yang sistematis dan umum, terutama dalam mencapai kebenaran ilmiah.
·
Cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan
yang ditentukan.
b.
Metodik
·
Ada
yang menyebut dengan metode mengajar.
·
Disebut
juga sebagai didaktik khusus, yaitu cara guru menyajikan bahan pelajaran kepada
pelajar.
·
Adalah
suatu cara dan siasat penyampaian bahan pelajaran tertentu, dari suatu mata
pelajaran, agar siswa dapat menguasai bahan pelajaran tersebut.
·
Cara
atau teknik penyampaian yang digunakan guru untuk menyampaikan pelajaran kepada
pelajar/ murid.
·
Berfungsi
sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
c.
Metodologi
·
Ilmu
tentang metode.
·
Suatu
penyelidikan/ penelitian yang sistematis dan formulasi/ perumusan metode yang
akan digunakan dalam penelitian (ilmiah).