A.
Pengertian Sistem
Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti yang banyak dikatakan
orang. Cara hanyalah bagian kecil dari suatu sistem. Istilah sistem meliputi
spektrum yang sangat luas. Misalnya manusia, binatang , alam semeste, mobil,
motor, lembaga tertentu adalah sebagai suatu sistem. Mengapa semuanya dikatakan
sebagai suatu sistem? Karena contoh-contoh di atas memiliki komponen-komponen
tertentu yang berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu pula. Misalnya manusia, manusia
sebagai suatu sistem karena manusia memiliki komponen-komponen yang satu sama
lain saling berkaitan. Dalam tubuh manusia, terdapat komponen mata, hidung,
mulut, tangan, kaki, dan lain sebagainya. Setiap komponen tersebut memiliki
fungsi yang pasti. Hidung berfungsi untuk mencium, telinga berfungsi untuk
mendengar, mata berfungsi untuk melihat, dan lain sebagainnya. Setiap komponen
dalam tubuh manusia saling berhubungan satu sama lain. Manakala hidung kita
sakit, maka bukan hanya hidung yang terasa nyeri akan tetapi seluruh tubuh akan
ikut sakit, demikian juga, manakala mata
kita sakit, bukan hanya mata yang sakit, akan tetapi seluruh tubuh akan terasa
sakit yang berarti akan berpengaruh terhadap sistem tubuh secara keseluruhan.
Jadi kalau demikian, apa yang dimaksud dengan sistem itu? Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen yang satu sama lain saling
berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu.
B.
Ciri Utama Sistem
Dari konsep tersebut, ada tiga ciri utama suatu sistem yaitu:
a.
Setiap sistem bertujuan
Tujuan
merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap apapun bentuk kegiatan
termasuk juga pada sebuah sistem. Dengan demikian segala bentuk sistem memiliki
tujuan yang pasti, sebab tujuan itulah yang menggerakkan sistem.
b.
Setiap sistem memiliki fungsi
Untuk mencapai
tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya, agar manusia dapat
melaksanakan tugas kehidupannya, mesti tubuh manusia memerlukan fungsi
pernapasan, pencernaan, penglihatan, fungsi peredaran darah, fungsi pendengaran
dan lain sebagainya. Jadi fungsi inilah yang terus menerus berproses hingga
tercapainya tujuan.
c.
Setiap sistem memiliki komponen
Untuk
melaksanakan fungsi-fungsinya, setiap sistem tuntu memiliki komponen-komponen
yang satu sama lain saling berhubungan. Komponen inilah yang dapat menentukan
kelancaran proses suatu sistem. Misalnya, agar fungsi pencernaan berjalan dalam
sistem tubuh manusia maka diperlukan komponen lambung dan lain sebagainya.
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya dengan
tepat. Manakala salah satu komponen tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi
sistem tersebut.
Keberadaan komponen beserta fungsinya, memiliki kedudukan sangat
penting. Dapat dipastikan, tidak mungkin ada sistem tanpa adanya komponen. Ada
beberapa sifat komponen dalam suatu sistem yaitu:
Pertama, dilihat dari
fungsinya setiap komponen itu ada komponen yang bersifat integral dan
ada komponen yang tidak integral. Komponen integral adalah komponen yang
tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu sendiri. Artinya manakala
komponen itu hilang maka hilanglah keberadaan suatu sistem. Komponen tidak
integral sama dengan komponen pelengkap. Artinya, walaupun komponen itu tidak
ada, maka tidak akan mempengaruhi keberadaan suatu sistem itu sendiri walaupun
akan mengganggu perjalanan sistem itu sendiri. Misalnya komponen perpustakaan
dalam suatu lembaga sekolah. Walaupun sekolah tersebut tidak memiliki
perpustakaan akan tetapi tidak akan menggoyahkan keberadaan sekolah tersebut.
Kedua, setiap
komponen dalam suatu sistem saling berhubungan atau saling berinteraksi, saling
mempengaruhi, dan saling berkaitan. Semua komponen yang berbentuk sistem harus
berfungsi dengan baik, sebab jika salah satu komponen tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan.
Ketiga, setiap
komponen dalam suatu sistem merupakan keseluruhan yang bermakna. Dalam suatu
sistem komponen-komponen itu bukan hanya bagian-bagian yang terpisah, akan
tetapi satu kesatuan yang bermakna.
Keempat, setiap
komponen dalam suatu sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar.
Komponen-komponen dalam suatu sistem pada dasarnya adalah subsistem dari suatu
sistem. Ini berarti komponen-komponen itu pada dasarnya membentuk sistem
tersendiri yang lebih kecil. Misalnya sekolah adalah sebagai suatu sistem, yang
merupakan subsistem dari sistem pendidikan.