Berdasarkan komponen-komponen dalam sistem pembelajaran,
selanjutnya kita dapat menentukan langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan
pembelajaran, sebagai berikut:
1.
Merumuskan Tujuan Khusus
Dalam
merumuskan tujuan pembelajaran, tugas pertama guru adalah merumuskan tujuan
pembelajaran khusus besarta materi pelajarannya. Sebab tujuan yang bersifat
umum dirumuskan oleh para pengembang kurikulum. Rumusan tujuan pembelajaran,
harus mencakup 3 aspek penting yang diistilahkan oleh Bloom (1956) merupakan
domain kognitif, afektif, dan domain psikomotorik.
a.
Domain kognitif
Domain
kognitif adalah tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan aspek
intelektual siswa, melalui penguasaan pengetahuan dan informasi.
b.
Sikap dan apresiasi
Domain
sikap (afektif) adalah domain yang berhubungan dengan penerimaan dan apresiasi
seseoragn terhadap suatu hal. Domain afektif bersentuhan dengan aspek
psikologis yang sulit, untuk didefinisikan pada bentuk tingkah laku yang dapat
diukur (spesifik). Hal ini disebabkan aspek sikap dan apresiasi berhubungan
dengan perkembagan mental yang ada dalam diri seseorang, sehingga yang muncul
dalam aspek perilaku belum tentu menggambarkan sikap seseorang.
c.
Keterampilan dan penampilan
Domain
keterampilan adalah domain yang menggambarkan kemampuan atau keterampilan (skill)
seseorang yang dapat dilihat dari unjuk kerja atau performance. Keterampilan
merupakan tujuan pembelajaran khusus yang berhubungan dengan kemampuan motorik
(domain psikomotorik). Keterampilan bisa berupa keterampilan fisik dan
keterampilan nonfisik. Keterampilan fisik adalah keterampilan seseorang untuk
mengerjakan sesuatu dengan menggunakan otot; sedangkan keterampilan nonfisik
adalah keterampilan seseorang dalam menggunakan otot sebagai alat utama dalam
mengerjakan dan memecahkan suatu persoalan.
2.
Pengalaman
Belajar
Langkah kedua
dalam merencanakan pembelajaran adalah memilih pengalaman belajar yang harus
dilakukan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran. Belajar bukan hanya sekedar
mencatat dan menghafal akan tetapi proses berpengalaman. Oleh sebab itu, siswa
harus didorong secara aktif melakukan kegiatan tertentu.
3.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Menentukan
kegiatan belajara yang sesuai, pada dasarnya kita dapat merancang melalui
pendekatan kelompok atau pendekatan individual. Pendekatan kelompok adalah
pembelajaran yang dirancang dengan menggunakan pendekatan klasikal, yakni
pembelajaran di mana setiap siswa belajar secara kelompok. Sedangkan pembelajaran individual adalah pembelajaran
di mana sisea belajar secara mandiri melalui bahan belajar yang dirancang
sedemikian rupa, sehingga siswa dapat belajar menurut kecepatan dan kemampuan
masing-masing.
4.
Orang-orang yang Terlibat
Perencanaan
pembelajaran dengan pendekatan sistem juga bertanggung jawab dalam menentukan
orang yang akan membantu dalam proses pembelajarn. Orang-orang yang akan
terlibat dalam proses pembelajaran khususnya yang berperan sebagai sumber
belajar meliputi struktur atau guru, dan juga tenaga profesional.
Peran guru
dalam proses pembelajaran adalah sebagai pengelola pembelajaran. Dalam
pelaksanaan peran tersebut di antaranya guru berfungsi sebagai penyampai
informasi.
5.
Bahan dan Alat
Penyeleksian
bahan dan alat juga merupakan bagian dari sistem perencanaan pembelajaran.
Penentuan bahan dan alat dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Keberagaman
kemampuan intelektual siswa.
b.
Jumlah
dan keberagaman tujuan pembelajaran khusus yang harus dicapai siswa.
c.
Tipe-tipe
media yang diperoleh dan digunakan secara khusus.
d.
Berbagai
alternatif pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
e.
Bahan
dan alat yang dapat dimanfaatkna.
f.
Fasilitas
fisik yang tersedia.
6.
Fasilitas Fisik
Fasilitas fisik
merupakan faktor yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses
pembelajarn. Fasilitas ini meliputi rugangan kelas, pusat media, laboratorium
atau ruangan untuk kelas berukuran besar.
7.
Perencanaan Evaluasi dan Pengembangan
Prosedur evaluasi
merupakan faktor penting dalam sebuah sistem perencanaan pembelajaran. Melalui
evaluasi kita dapat melihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Evaluasi
terhadap hasil belajar siswa akan memberikan informasi tentang:
a.
Kelemahan
dalam perencanaan pembelajaran, yakni mengenai isi pelajaran, prosedur
pembelajaran dan juga bahan-bahan pelajaran yang digunakan.
b.
Kekeliruan
mendiagnosis siswa tentang kesiapan mengikuti pengalaman belajar.
c.
Kelengkapan
tujuan pembelajaran khusus.
d.
Kelemahan-kelemahan
instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa mencapai tujuan
pembelajaran.