Sebagai makhluk Tuhan, manusia diberi banyak kelebihan. Manusia
tidak seperti makhluk lain misalnya hewan, belajar atau usaha survive
hanya dari satu media, yaitu instink atau naluri kebinatangannya. Dalam
usaha untuk hidup, manusia berusaha menguasai ilmu pengetahuan. Ada beberapa
macam cara manusia menguasai ilmu pengetahuan untuk hidup dalam dunianya.
Beberapa macam metode tersebut di antaranya adalah sebagai berikut:
1.
Melalui Pengalaman,
seorang manusia bisa memiliki dan menguasai ilmu pengetahuan tertentu melalui
pengalaman, baik secara individual maupun dalam hidup bermasyarakat. Ada petuah
yang hidup dan berlaku dalam masyarakat. Petuah tersebut ialah “guru yang
paling baik adalah pengalaman”. Orang dapat belajar dan mempunyai
pengetahuan karena melakukan, menghadapi masalah hidup, dan berusaha
mengembangkannya untuk manfaat dan kegunaan hidup. Cara belajar melalui
pengalaman sendiri biasanya mengalami banyak rintangan karena tidak ada yang
dapat memberikan petunjuk maupun nasihat agar dapat melakukan pekerjaannya
lebih baik. Cara pendekatan orang yang belajar dari pengalaman sendiri sering
disebut trial and error atau coba dan salah dan mencobanya kembali.
Semakin orang tersebut gigih dan tidak putus asa ketika terjadi salah satu atau
jatuh, semakin besar kemungkinan orang tersebut untuk lebih berhasil dalam
hidupnya.
2.
Melalui Cara Tradisi atau Tenacity, cara lain seorang belajar menguasai suatu ilmu pengetahuan adalah
menggunakan model tradisi yang berlaku dalam masyarakat. Hampir mayoritas orang
tua memberikan bentuk pengajaran kepada generasi muda dengan cara tradisi. Cara
tradisi ini akan semakin kuat jika setiap kali terjadi peristiwa yang
membenarkan tradisi yang berlaku, sebaliknya, akan hilang kepercayaan itu jika
kebenaran yang ada meyimpang dengan tradisi yang telah dilakukan. Penguasaan
ilmu pengetahuan melalui cara tradisi ini mempunyai beberapa ciri seperti:
a.
Memegang
teguh kebenaran warisan dari orang tua atau nenek moyang.
b.
Ada
pengulangan yang sifatnya mebenarkan, berarti akan semakin menambah “valid”
cara tersebut, semakin terjadi pengulangan yang bersifat menyimpang dari yang
membenarkan, akan dapat mereduksi kepercayaan yang ada.
c.
Menimbulkan
ketidakpastian nilai kepercayaan, ketika terjadi konflik dalam masyarakat.
3.
Melalui Metode Otoritas, metode
otoritas digunakan seseorang untuk menguasai ilmu pengetahuan jika metode
pengalaman tidak dapat digunakan secara efektif. Cara lain adalah dengan
bertanya atau menggunakan pengalaman orang lain. Orang-orang yang mempunyai
otoritas ini juga dapat diinterpretasikan sebagai orang yang berwenang di
bidangnya, orang yang mempunyai kuasa, dan orang lain yang berhubungan erat
dengan permasalahan dan buku literatur dan termasuk pula hasil para pendahulu.
Menguasai ilmu pengetahuan, melalui cara otoritas dimungkinkan lebih efektif
dan dapat dilaksanakan, jika di sekitar orang tersebut adalah lembaga atau
orang-orang yang termasuk dalam kreteria yang berwenang.
4.
Melalui Metode Deduktif dan Induktif, cara ini adalah yang paling lama digunakan oleh para ahli zaman
Yunani dan Mesir Kuno dalam mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan.
Mereka melakukan alasan logis untuk membangun suatu dalil, preposisi, hukum,
dan teori baru. Dengan menggunakan alasan logika yang sudah mendekati ilmiah
meraka dapat mengembangkan ilmu pengetahuan sedemikian maju dan dapat digunakan
sebagai kajian pustaka sampai sekarang. Alasan logika tersebut dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
a.
Logika
Deduktif pada prinsipnya adalah cara berpikir untuk mencari dan menguasai ilmu
pengetahuan yang berawal dari alasan umum menuju ke arah yang spesifik. Logika
deduktif merupakan sistem berpikir untuk mengorganisasi faktual dan mencapai
suatu kesimpulan dengan menggunakan argumentasi logika. Contoh: setiap binatang
menyusui mempunyai empat kaki. Semua kucing mempunyai kaki. Oleh karena itu,
sebagai kesimpulannya, kucing adalah binatang menyusui.
b.
Logika
Induktif merupakan proses berpikir yang diawali dari fakta-fakta pendukun yang
spesifik, menuju pada arah yang lebih umum guna mencapai suatu kesimpulan.
Contoh: ayam hitam yang kita amati mempunyai hati, ayam putih yang kita amati
juga mempunyai hati. Kesimpulannya adalah setiap ayam mempunyai hati.
5.
Menggunakan Pendekatan Ilmiah,
pendekatan ilmiah merupakan metode untuk menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang paling tinggi nilai validitas dan ketepatannya, jika
dibandingkan dengan beberapa macam pendekatan di atas. Oleh karena itu, sangat
dianjurakan bagi para peneliti maupun para profesional untuk selalu menggunakan
pendekatan tersebut dalam setiap kesempatan maupun waktu. Pada prinsipnya
metode ilmiah adalah metode gabungan secara integral antara dua logika deduktif
dan logika induktig yang kemudian menghasilkan langkah-langkah penting sebagai
strategi ilmiah. Adapun langkah-langkah pendekatan metode ilmiah adalah sebagai
berikut:
a.
Adanya
permasalahan yang hendak dipecahkan.
b.
Dinyatakan
dalam bentuk pernyataan jawaban sementara atau hipotesis.
c.
Dilakukan
pengujian hipotesis dengan menggunakan data yang diambil di lapangan.
d.
Menganalisis
data yang ada.
e.
Melakukan
pengamatan hasil analisis dengan melihat kembali pada hipotesis.
f.
Mengambil
kesimpulan.
Sumber bacaan:
Darmadi, Hamid, Metode Penelitian Pendidikan, Cet. II, (Bandung:
ALFABETA, 2011).