Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa orang-orang kafir
tidak akan tinggal diam dalam menghancurkan dan membumihanguskan umat Islam di
dunia. Selama umat Islam berjaya di dunia, para kaum kafir akan berusaha keras
dengan berbagai cara untuk meruntuhkan pertahanan umat Islam tesebut sampai
pada titik darah penghabisan. Dalam hal ini ada beberapa bentuk pelecehan kaum
kafir terhadap Islam di antaranya:
1.
Salman
Rushdie, dengan ayat-ayat setannya.
2.
Peragaan
busana wanita di Paris – Prancis, menampilkan rancangan t-shirt seorang
desainer yang berhiaskan ayat-ayat Al-Qur’an.
3.
Pemimpin
redaksi Tabloid Monitor, Arswendo Atmowiloto 1985, yang dengan
sembarangan menempatkan nama Nabi Muhammad sw diperingat ke 11 dari daftar orang-orang terhebat di dunia, bahkan
menempatkan Nabi lebih rendah dari popularitas namanya sendiri.
4.
Produsen
sepatu “Nike” membuat Iklan yang menggambarkan seorang pemain basket sementara
di papan iklan tertulis: They Called Him Allah (Mereka menyebutnya
Allah) (1995).
5.
Produsen
sepatu “Nike” yang membuat logo mirip tulisan Allah dalam bahasa Arab di bagian
belakang dan bawah sepatu (1997).
6.
Produsen
pakaian “Gloss Star” membuat iklan yang menggambarkan sekelompok wanita
muslimah lengkap dengan mukena sedang bersujud kepada seorang perempuan bule
bercelana jeans sebatas lutu dan t-shirt ketat yang berdiri dengan arogan dan
gaya menantang. Di dadanya ada kalung berliontin salib (1999).
7.
Dr.
Shorros seorang pastur (pernah berdebat dengan Syekh Ahmad Dedat tentang
ketuhanan Yesus) telah mengubah beberapa ayat Al-Qur’an dengan sengaja yang
dituliskan dalam buku The True Furqan. Di antaranya adalah mengubah Bismillah
menjadi Bismil Abi wal Ibni wa ruuhil Quds (Dengan nama bapak, anak, dan
ruh kudus). Demikian juga banyaknya penambahan surat dan ayat-ayat seperti
surat al-Muslimun, di antara kandungan ayatnya adalah, “Katakanlah: Hai kaum
muslimin, kamu sekalian sudah tersesat jauh. Bagi yang tidak pecaya kepada
Allah dan kristus-Nya akan menikmati hari akhirnya dalam kobaran api dan
siksaan yang pedih.”
8.
Pengeboman
tentara Amerika yang notabennya beragama Nasrani terhadap rakyat Afghanistan
dengan dalih memberantas terorisme.
9.
Pembantaian
terhadap warga muslim Palestina oleh tentara Zionis Israel yang telah
berlangsung bertahun-tahun bahkan hingga saat ini pun masih terus terjadi
pembantaian.
10.
Selebaran
gelap dengan tema “Perdamaian” yang beredar di Jawa Timur yang dikirimkan
kepada sebagian tokoh NU dan Muhammadiyah, dengan inti permasalahan, menamakan
waraqah bin Nawfal Paman Khadijah (istri Nabi saw) sebagai “Bapak para
Pendeta”. Mengajak para pendeta mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw dan
mengakui jejak Waraqah. Mengajak para pendeta mengakui Al-Qur’an sebagai Kitab
Allah dengan konsekuensi umat Islam harus mengakui Taurat dan Injil (yang
beredar hingga kini) juga kitab Allah. Meminta umat Islam mengakui bahwa Nabi
Isa itu adalah Tuhan berbentuk manusia dengan dalil pemelintiran surat an-Naas
(robbin naas diartikan Tuhan Manusia maksudnya Tuhan
berbentuk Manusia yaitu Nabi Isa a.s, padahal uamt Islam mengartikannya
dengan Tuhannya Manusia) dimuat tabloid Nurani edisi 81,
th. II, 24 – 30 Juni 2002.
11.
Grup
musik “Deep Forest” (huruf T di akhir kata tertulis dengan gambar salib), pada
lagu ke-3 side A (Shoul Elevator) dengan sengaja melagukan
ayat-ayat Al-Qur’an disertai musik ala Barat dan sengaja mencampuradukkan
cuplikan ayat yang satu dengan ayat yang lainnya. Penyanyi C. Sasmi juga
bergabung dalam grup ini dan membawakan satu judul lagu pada side B
(2002).
12.
Pemurtadan
yang dilakukan oleh pendeta-pendeta di beberapa kota di Indonesia dan
penyebaran kebencian serta dusta, seperti yang dilakukan Pendeta Suradi di
Jakarta.
13.
Coca-Cola
dingarai menyalurkan dana pada Israel untuk agresi ke Palestina. Untuk itulah
ulama serukan boikot produk Coca-Cola sebagaimana diberitakan harian Surya
3 Desember 2002 sebagai berikut:
Para
ulama yang tergabung dalam ulama dan umat Islam Jabar, Jateng dan Jatim
menyerukan masyarakat untuk memboikot pruduk-produk buatan Amerika Serikat,
utamanya The Coca-Cola Company. Pasalnya, produsen minuman itu dinilai
menyalurkan dana keuntungan yang diperolehnya untuk mendukung agresi Israel di
Palestina. “Ada informasi kuat bahwa The Coca-Cola Company menyerahkan 100 %
keuntungannya selama 4 hari mulai tanggal 28 November sampai dengan 1 Desember
2002 kepada pemerintah Israel. Jadi, membeli produk Coca-Cola sama saja dengan
mendukung penindasan Israel kepada rakyat Palestina,” kata Ketua Forum Ulama Umat Islam Indonesia K.H. Athin Ali M. Da’i
yang menjadi juru bicara para ulama itu di Bandung, senin (2/12/02) sore.
Demikianlah beberapa pelecehan para kaum kafir dalam rangka
membumihanguskan umat Islam dengan berbagai macam cara sampai umat Islam
benar-benar hancur dan tidak ada di dunia ini.