Dalam hidup bermasyarakat, antara manusia yang satu dengan yang
lain selalu ada keterkaitan, baik hanya berupa hubungan biasa atau hubungan
yang bersifat saling mempengaruhi. Sebagai contoh seorang pendidik yang melalui
cerita, mampu membangkitkan motivasi belajar murid-muridnya, seorang kepala
desa mampu menggerakkan rakyatnya untuk membangun, hanya melalui pidato dan
sebagainya. Contoh tersebut merupakan bukti penerapan psikologi secara berhasil
dalam kehidupan sehari-hari.
Meskipun psikologi termasuk ilmu yang masih muda, tetapi diakui
besar bantuannya pada bidang profesi lain, misalnya pada bidang:
1.
Pendidikan
dan pengajaran.
2.
Bimbingan
dan penyuluhan.
3.
Kepemimpinan.
4.
Hubungan
dan kelompok
5.
Kriminal
a.
Penerapan Psikologi dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan dan
pengajaran merupakan bidang profesi yang terbanyak menerapkan psikologi,
khususnya pendidikan dan pengajaran di sekolah, antara lain:
1.
Kurikulum
Psikologi
dipakai untuk perimbangan dalam menyusun GBPP (Garis-garis Besar Program
Pengajaran), agar sesuai dengan kebutuhan anak, usia anak, minat dan
sebagainya.
2.
Pengajaran
Bagi
pendidik dan calon pendidik sangat perlu membekali diri dengan psikologi
sebelum melakukan tugas, karena psikilogi sangat membantuk pendidik dalam menghadapi
anak didiknya. Misalnya; cara memanfaatkan hasil penilaian pendidikan agar
dapat mendorong belajar anak, cara memanfaatkan alat peraga dalam mengajar,
cara memperlakukan anak dan sebagainya.
3.
Tata tertib di sekolah
Psikologi
dimanfaatkan untuk dasar pembuatan tata tertib agar anak tidak merasa ditekan,
tetapi dengan kesadarannya sendiri anak mau melakukan tata tertib sekolah.
b.
Penerapan Psikologi dalam Bidang Bimbingan dan Penyuluhan
Bimbingan dan
penyuluhan merupakan tindakan seseorang dalam mebantu orang lain yang dalam
kesulitan menghadapi lingkungannya (baik lingkungan rumah, sekolah atau
masyarakat), agar orang tersebut mampu mengatasi kesulitannya, sehingga dia
akan optimis kembali dalam hidup ini.
Peranan
psikologi di sini adalah, jika petugas bimbingan dan penyuluhan menguasai
psikologi, maka ia akan dengan mudah membujuk kliennya untuk bercerita dan
terbuka mengenai semua masalah yang dihadapinya, dengan begitu akan lebih mudah
dalam memberikan langakah-langkah dalam menyelesaikan masalah tersebut.
c.
Penerapan Psikologi dalam Bidang Kepemimipinan
Pengetahuan
tentang kepemimpinan banyak memakai penemuan-penemuan dalam psikologi, karena
yang dihadapi atau yang akan digarap adalah manusia-manusia yang berlainan
sifat, watak maupun kepribadiannya. Oleh karena itu, seorang pemimpin sering
menggunakan pendekatan psikologi dalam menyelesaikan pekerjaannya. Misalnya;
bagaimana cara membangkitkan semangat patriotisme bangsa dan lain sebagainya.
d.
Penerapan Psikologi dalam Hubungan dengan Kelompok
Dalam mengembangkan
masyarakat agar potensi-potensi warga masyarakat dapat didayaguakan demi
memajukan perikehidupan dan kemakmuran masyarakat, para pekerja sosial
menggunakan pendekatan psikologi untuk mengadakan program pendidikan
masyarakat. Dengan pendekatan psikologi tersebut para pekerja sosial dapat
dengan mudah mensugesti dan memotivasi masyarakat agar mau bekerja dan belajar.
e.
Penerapan Psikologi dalam
Bidang Kriminal
Psikologi
kriminal yang mendasari analisisnya dari segi psikologi dalam upaya mengetahui tipe-tipe
penjahat, misalnya teori Lomboros.
Dalam teorinya
Lomboros membahas tentang bentuk manusia yang menjadi penjahat, yaitu orang
yang raut mukanya hampir sama dengan raut muka kera. Menurut penyelidikannya,
bila bentuk raut muka tertentu yaitu jika dahi dan didungnya ditarik ke atas
lurus akan membuat sisi miring dibanding garis tegak badan, cenderung untuk
menjadi penjahat. Penyelidikan ini memperkaya ilmu tentang kejahatan, sedang
psikologi juga berusaha menganalisis kejahatan tersebut dari sudut kejiwaan
tentang macam-macam frustasi dan tekanan-tekanan jiwa manusia yang dapat
menjadi penyebab timbulnya kejahatan.
Dari hasil
penyelidikan psikolog, dunia kriminalitas membenarkan bahwa orang jahat tidak
bisa disembuhkan hanya dengan kekerasan dan siksaan, tetapi diganti dengan
terapi mental. Sebab prinsip-prinsip kesehatan mental dapat membuat penjahat
menjadi sadar.
Sumber Refrensi
Patty, Prof, Pengantar
Psikologi Umum, Cet. 18, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982).
Ahmadi, Abu dan
M. Umar, PSIKOLOGI UMUM – Edisi Revisi, (Surabaya: Bina Ilmu,
1982).