Sebagai pengguna perangkat PC atau laptop, kadang proses instal
ulang OS tidak dapat dihindari. Namun benarkah jika proses instal ulang ini
dapat membuat laptop atau PC cepat rusak? Pada dasarnya, proses instal ulang
merupakan proses pergantian, pembaharuan software yang digunakan pada perangkat
PC dengan tujuan tertentu.
Terjadinya proses instal ulang biasanya, adanya infeksi virus yang
menyerang Local Disk (C) yang mengakibatkan dapat merusak file atau bahkan
sistem operasi windows sehingga kinerja PC menjadi lambat. Di samping itu pula
kadang kala virus yang menyerang salah satu operasi windosw tidak bisa dihapus
walaupun menggunakan berbagai macam antivirus. Hal ini juga bisa menyebabkan
terjadinya instal ulang.
Langkah yang menyangkut masalah instal ualang (software window)
tentunya tidak berdampak banyak pada hardware yang dibawa perangkat laptop ataupun
PC, apalagi membuatnya cepat rusak. Jika pada proses instal ulang tersebut
mengalami kerusakan pada sistem operasi, kemungkinan besar adanya langkah
instalasi atau partisi hard disk yang salah. Tetapi jika dilakukan dengan benar
maka sistem operasi akan berjalan dengan lancar seperti biasanya.
Walaupun dampaknya tidak begitu banyak, tetapi menghindari itu
lebih baik sebab jika proses instal ulang dilakukan secara berulang-ulang,
dikhawatirkan berdampak buruk pada RAM (Random Acces Memory). Jika hal ini
terjadi maka secara perlahan kinerja PC akan semakin lambat.
Tujuan dari instal ulang sebenarnya baik, yaitu: memperbaharui sistem
operasi windows menjadi lebih baik. Akan tetapi jika proses instal ulang
dilakukan secara terus menerus, maka tujuan yang semula baik akan berbalik
menjadi tidak baik.
Dari hasil experimen dapat diasumsikan dampak dari PC yang sering
diinstal ulang sebagai berikut:
a.
Mengurangi
tenaga baterai.
b.
Merusak
Hadware secara perlahan.
c.
Kinerja
PC semakin lambat.
d.
Ketergantungan
(jika PC bermasalah harus diinstal ulang).