Obyek yang menjadi sasaran pendidikan adalah manusia. Demikian pula
obyek dalam pendidikan Islam yaitu manusia dalam pandangan Islam. Oleh sebab
itu dalam hubungannya dengan pendidikan Islam, manusia dilihat dari tiga segi:
a.
Manusia sebagai makhluk yang mulia
Manusia
diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Oleh sebab itu ia
ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Sesuai dengan kedudukannya yang mulia itu,
Allah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang. Untuk
mempertahankan kedudukan yang mulia dan bentuk pribadi yang bagus, Allah
melengkapinya dengan akal dan perasaan yang memungkinkan menerima dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan membudayakan ilmu yang dimilikinya.
b.
Manusia sebagai khalifah di bumi
Pandangan yang
menganggap manusia sebagai khalifah di bumi bersumber pada firman Allah Qs.
Al-baqarah: 30. Kedudukan Manusia sebagai khalifah dipertegas dalam Qs Yunus:
14, Qs Al-An’am: 165.
c.
Manusia sebagai makhluk padagogik
Makhluk
padagogik ialah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan
dapat mendidik. Makhluk itu adalah manusia. Dialah yang memiliki potensi dapat
dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung
pengembang kebudayaan.
Tugas dan Fungsi Pendidikan Islam
a.
Tugas Pendidikan Islam
Tugas pendidikan Islam senantiasa bersambung dan tanpa batas. Hal
ini karena hakekat pendidikan Islam merupakan proses tanpa akhir sejalan dengan
konsensus universal yang ditetapkan oleh Allah SWT dan rasul-Nya. Pendidikan
terus menerus dikenal dengan istilah “min al-mahdi ila al-lahdi” (dari
buaian ibu sampai ke liang lahad) atau dalam istilah lain “life long
education” (pendidikan sepanjang hayat dikandung badan.
Tugas pendidikan Islam pada hakekatnya tertumpu pada dua aspek,
yaitu pendidikan tauhid dan pendidikan pengembangan tabiat peserta didik.
Pendidikan tauhid dilakukan dengan pemberian pemahaman terhadap dua kalimat
syahadat, pemahaman terhadap jenis-jenis tauhid; ketundukan, kepatuhan dan
keikhlasan menjalankan Islam; dan menghindarkan dari segala bentuk kemusyrikan.
Sedangkan pendidikan pengembangan tabiat peserta didik adalah mengebangkan
tabiat agar mampu memenuhi tujuan penciptaannya, yaitu beribadah kepada Allah
dan menyediakan bekal untuk beribadah.
b.
Fungsi Pendidikan Islam
Fungsi pendidikan Islam adalah menyediakan segala fasilitas yang
dapat memungkinkan tugas-tugas pendidikan Islama tercapai dan berjalan dengan
lancar. Di bawah ini terdapat beberapa fungsi pendidikan Islam sebagai berikut:
1.
Alat
untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan,
nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan bangsa.
2.
Alat
untuk melakukan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya
melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga
manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan
ekonomi.