Seperti kata pepatah “Pemuda hari ini adalah pemimpin hari esok”
ini merupakan bukti bahwa pemuda adalah masa depan bangsa, pemuda adalah
harapan bangsa, dan bahkan keselamatan bangsa tergantung kepada para pemuda
yang bergulat di dalamnya. Akan tetapi sebagian orang melupakan hal yang
demikian, realita sekarang sudah membuktikan, banyak pemuda yang akan menjadi
generasi penerus terlantar, jauh dari dari kasih sayang keluarganya terutama
kedua orang tuanya, jauh dari pendidikan bahkan tidak mengenal apa itu
pendidikan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, maka apa yang akan diharapkan
oleh bangsa, bagaimana bangsa bisa maju dan berkembang sementara para pemuda
tidak bisa diharapkan.
Di sisi lain, banyak pemuda yang kaya akan ilmu, kaya dengan
pendidikan tinggi sementara akhlak dan moral kosong dalam dirinya, tetapi yang
seperti itu selalu dibanggakan oleh khalayak masyarakat; mereka memandang dari
segi luarnya saja atu segi pakaiannya saja dan sama sekali mereka tidak
memandang bagian dalamnya. Padahal sebagian para ilmuan mengatakan “janganlah
kalian memandang seseorang dari penampilan akan tetapi lihatlah akhlak dan
moralnya”. Orang yang akan menjadi pemimpin memang membutuhkan kekuatan
tekad untuk memenuhi syarat-sayarat seorang pemimpin, sebab pemimpin bagaikan
seorang sopir bagi mobil, mobil itu akan melaju kencang dengan baik dan benar
tergantung kepada sopirnya sebagai pengemudi. Begitu pula mobil itu melaju
kencang dengan membahayakan orang lain tergantung pula kepada sopirnya.
Pemuda yang menjadi harapan bangsa seharusnya mendapat perhatian
lebih, baik dari segi pendidikan, akhlak dan moral serta agama sebagai
pandangan hidup. Sebab pendidikan, akhlak dan moral serta agama merupakan hal
yang sangat penting dan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dewasa ini,
pendidikan, akhlak dan moral serta agama hampir tidak berguna lagi bahkan
dijadikan gurauan yang sangat merendahkan derajat pendidikan, akhlak dan moral
serta agama itu sendiri di mata pemuda. Sebagian menganggap yang terpenting
dalam hidup ini adalah uang, uang, uang dan uang. Dengan uang mereka bisa
melakukan apa saja yang diinginkan, dengan uang mereka bisa menguasai segalanya,
dengan uang mereka bisa menyelamatkan bangsa dan dengan uang mereka bisa
menghancurkan bangsa. Realita bisa membuktikan, banyak sekali orang berdasi
merah, berbaju hitam, berpangkat rela mengorbankan apa yang ada disekitarnya
untuk mendapatkan uang.
Jika jiwa pemuda bangsa seperti ini, maka apa yang akan terjadi
dengan kondisi bangsa saat ini, masa depan bangsa akan hancur bahkan suram
selamanya sebab dalam dirinya pendidikan, akhlak dan moral serta agama kosong,
melainkan uang yang menjadi tumpuan hidup.
Uang memang harus dimiliki oleh seorang pemuda sebagai bekal tetapi
pendidikan, akhlak dan moral serta agama juga harus dan wajib dimiliki. Sebab jika
pendidikan, akhlak dan moral serta agama tertanam dalam jiwa seorang pemuda,
maka harapan besar menjadi seorang pemimpin akan tercapai. Di sisi lain, masa
depan bangsa akan menjadi terang seperti terangnya sang mentari dalam menyinari
dunia di siang hari dan terangnya rembulan di malam hari. Semuga pemuda bangsa
kita terhindar dari perbuatan yang dapat merusak masa depan bangsa, perbuatan
yang merusak harga diri bangsa sebab jika hal itu terjadi maka bangsa yang
seharusnya maju dan berkembang akan hancur, masa depan menjadi suram dan bahkan
tidak bisa diharapkan bangkit kemabali. Oleh sebab itu jadilah pemuda yang kuat
gagah berani, dan melawan yang benar serta menumpaskan kejahatan dengan jiwa
keberanian dan kebijaksanaan yang tertanam dalam jiwa.