Keberadaan peserta didik di lembaga pendidikan Islam merupakan
sebuah bukti konkret dari tingkat kepercayaan masyarakat kepada pendidikan
Islam di Indonesia. Masyarkat tidak akan memasukkan anak mereka ke lembaga pendidikan
Islam jika tidak ada kepercayaan mereka terhadap lembaga pendidikan Islam.
Karena itu, pendidikan Islam dituntut untuk bisa mewujudkan kepercayaan
masyarakat itu melelui penyelenggaraan pendidikan yang baik.
Dalam kerangka inilah, maka terlepas dari ragam yang ada dalam
sistem pendidikan Islam di Indonesia, perlu ada penjaminan mutu atas
penyelenggaraan pendidikan di lingkungan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Untuk kepentingan penjaminan mutu pendidikan yang dimaksud, terdapat masyarakat
yang harus dipenuhi, sebagaimana tercermin dari beberapa aspek sebagai berikut:
Pertama, masukan
instrumental (instrumental input), yang meliputi kurikulum, tenaga
pengajar, dan bahan ajar. Semua aspek tersebut apabila tidak terpenuhi salah
satunya otomatis akan menghambat bahkan menghentikan kegiatan belajar mengajar.
Ketiganya merupakan satu kesatuan yang memiliki kererkaitan dalam proses
realisasi tujuan pendidikan.
Kedua, kondisi
lingkungan pembelajaran (enviromental condition), yang meliputi kondisi
lingkungan fisik dan administrasi sekolah. Pendidikan Islam tidak akan berhasil
maksimal jika tidak didukung oleh kondisi lingkungan fisik yang memadai.
Kedudukan pemimpin sebagai leader dan manajer dituntut berperan aktif
disini, yakni bagaimana membawa lembaga pendidikan Islam untuk dapat diterima
baik oleh masyarakat.
Ketiga, proses, yang meliputi proses pembelajaran dan sarana
prasarana yang diperlukan. Ternyata peserta didik akan merasakan kenyamanan
dalam suasana belajarnya, terutama dalam kaitannya dengan sarana-sarana pokok
yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Prosesnya pelaksanaannya tentu
harus didukung oleh profesionalisme pendidik dalam menyampaikan bahan ajar agar
nantinya pserta didik dapat mudah memahami pelajarannya.
Keempat, luaran (output)
dan hasil (outcome), meliputi kompetensi lulusan dan keterserapan
lulusan oleh pasar tenaga kerja. Agar pendidikan Islam dengan beragam jenis dan
modelnya di atas dapat menjadi pilihan utama masyarakat, seharusnya memberikan
program unggulan kepada setiap lembaga yang bernaung dibawahnya. Kemampuan
lulusan harus bisa dijaminkan tidak saja untuk memenuhi kualifikasi akademik
profesional, tapi juga menjawab kebutuhan pangsa pasar.