Dalam iklim yang kompetitif sekarang ini, sulit bagi organisasi
untuk dapat hidup dengan baik jika tidak memiliki kemampuan untuk mengubah diri
dengan cepat dan mampu berkembang seiring dengan tuntunan stakeholder.
Kondisi ini berlaku hampir pada keseluruhan organisasi yang bersifat nonprofit.
Sekolah/madrasah sebagai lembaga pendidikan yang termasuk lembaga nonprofit
juga tidak lepas dari fenomena ini, itulah sebabnya dalam banyak hal lembaga
pendidikan harus mengetahui berbagai harapan dan kebutuhan stakeholder.
Pemerintah dalam hal ini telah memberikan regulasi kepada lembaga pendidikan untuk
selalu menyertakan stakeholder dalam seluruh kegiatan melalui apa yang
disebut dengan “komite sekolah/madrasah.”
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam
organisasi, baik buruknya organisasi sering kali sebagian besar tergantung pada
faktor pemimpin. Berbagai riset juga telah membuktikan bahwa faktor pemimpin
memegang peran penting dalam pengembangan organisasi. Faktor pemimpin yang
sangat penting adalah karakter dari orang yang menjadi pemimpin tersebut
sebagaimana dikemukakan oleh Covey bahwa 90 % dari semua kegagalan kepemimpinan
adalah kegagalan karakter.
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut.
“kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk
dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, mengarahkan,
dan kalau perlu mamaska orang atau kelompok agar menerima pengaruh tersebut dan
selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan
tertentu yang telah ditetapkan.
Sedangkan kepemimpinan dalam pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan
pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien.
1.
Pengertian Pemimpin
Pemimpin dalam bahasa Inggris disebut leader yang berarti
yang membawahi para pekerja dalam suatu organisasi. Pemimpin
adalah subjek atau pelaku dari unsur-unsur yang terdapat dalam kepemimpinan,
yaitu adanya kekuasan, pengaruh, kekuatan, dan pemegang tanggung jawab utama
bagi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh bawahannya. Meskipun tidak semua
pemimpin memiliki jiwa kepemimpinan yang sama, secara timbal balik dan
fungsional, kedua konsep tersebut tidak dapat dipisahkan.
Dari pengertian di atas, terdapat unsur-unsur penting dari makna
pemimpin, yaitu:
a.
Unsur kekuasaan,
yaitu menguasai organisasi dan mengendalikan struktur organisasi;
b.
Unsur intruksional,
yaitu berwenang memberikan perintah, tugas dan segala hal yang harus
dilaksanakan oleh bawahannya;
c.
Unsur responsibility,
yang bertanggung jawab penuh terhadap seluruh kinerja organisasi;
d.
Unsur pendelegasian,
yaitu memiliki hak dan wewenang memindahkan tugasnya kepada bawahannya;
e.
Unsur supervis, yaitu yang
berkewajiban membina dan mengarahkan anak buahnya;
f.
Unsur strategi, yaitu sebagai
konseptor yang menyiasati berbagai upaya mengembangkan organisasi;
g.
Unsur budaya, yaitu yang
membentuk model dan pola perilaku dalam berorganisasi;
h.
Unsur kharismatik,
yaitu yang memiliki kewibawaan yang sifatnya dibentuk secara formal struktural
maupun kultural.
Adapun pengertian pemimipin menurut para ahli dapat dirumuskan
sebagai berikut:
a.
Ahmad Rusli
Menyatakan
pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat
(pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
b.
Miftha Thoha
Pemimpin
adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk
alasannya.
c.
Kartini Kartono
Pemimpin adalah
seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan
kelebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk
bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan.
Dari beberapa pengertian pemimpin yang dikeluarkan oleh para ahli
peneliti menyimpulkan bahwa yang disebut pemimpin adalah seseorang yang
memiliki kemampuan, kecakapan dan kelebihan khusus sehingga dia mampu
mememegang amanah dan mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukan aktivitas
tertentu tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.
Fungsi Kepemimpinan
Secara definisi, kepemimpinan memiliki berbagai perbedaan pada
berbagai hal, namun demikian yang pasti ada dari definisi kepemimpinan adalah
adanya suatu proses dalam kempemimpinan untuk memberikan pengaruh secara sosial
kepada orang lain sehingga orang lain tersebut menjalankan suatu proses
sebagaimana diinginkan oleh pemimpin.
Ralp M. Stogdill mengatakan bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang diorganisir menuju kepada
penentuan dan pencapaian tujuan.
Kepemimpinan dapat dipandang sebagai suatu bentuk instrumen atau
alat, untuk membuat sekompok orang bersedia bekerja sama dan berdaya upaya
menaati segala peratuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Berdasarkan pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat kepribadian, termasuk di
dalammnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai saranan dalam rangka meyakinkan
yang dipimpinnya agar mereka bersedia dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, gembira, serta merasa tidak
terpaksa.
Kepala sekolah adalah pemimpin di bidang pendidikan. Oleh sebab itu
kepala sekolah harus memahami konsep dasar kepemimpinan pendidikan. Sebagai
seorang pemimpin, kepala sekolah berhadapan dengan orang lain atau kelompok
yang dipimpinnya.
Oleh sebab itu, sudah menjadi keharusan bagi kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan di sekolah mengetahui fungsi-fungsi kepemimpinan baik
fungsi kepemimpinan secara umum maupun fungsi kepemimpinan dalam pendidikan.
Di bawah ini akan dijelaskan macam-macam fungsi kepemimpinan yang
dapat diasumsikan sebagai berikut:
a.
Fungsi utama kepemimpinan
Fungsi utama
pemimpin adalah menjalankan kepemimpinannya dengan baik dan benar, artinya
berdasarkan aturan main yang telah disepakati dan ditetapkan oleh organisasi.
Adapun fungsi-fungsi utama yang dimaksud adalah:
1.
Pengelola
organisasi atau pengendali utama manajemen berorganisasi.
2.
Motivator,
yaitu orang yang mendorong dan memberikan dukungan penuh kepada bawahannya
untuk bekerja dengan optimal.
3.
Pembuat
keputusan yang akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan organisasi serta
kesejahteraan para anggotanya.
4.
Penilai
kinerja karyawannya yang akan memberikan penghargaan bagi seluruh prestasi
bawahannya.
5.
Dinamisator
dan katalisator organisasi, yaitu orang yang memajukan organisasi dan
mengendalikan situasi dan kondisi yang akan berpengaruh terhadap kemajuan atau
kemunduran organisasi.
6.
Stabilator,
yaitu orang yang mempuyai kapabilitas terkuat dalam mempertahankan eksistensi
organisasi.
7.
Supervisor,
yaitu yang membina, melatih, mendidik, mengawasi, menilai, dan memberikan
contoh kerja terbaik bagi seluruh anggota organisasi yang dipimpinnya.
b.
Fungsi kepemimpinan pendidikan
Fungsi utama
pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja,
antara lain:
1.
Pemimpin
membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa
kebebasan.
2.
Pemimpin
membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memberikan
rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan.
3.
Pemimpin
membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok
dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling
praktis dan efektif.
4.
Pemimpin
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin
memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin
mempunyai tanggung jawab untuk melatih kelompok manyadari proses dan isi
pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif.
5.
Pemimpin
bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.
Fungsi utama kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan ialah
menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan
murid-murid dapat belajar dengan baik. Dalam melaksanakan fungsi tersebut,
kepala sekolah memiliki tanggung jawab ganda yaitu melaksanakan adminstrasi
sekolah sehingga tercipta situasi belajar mengajar yang baik, dan melaksanakan
supervisi sehingga kemampuan guru-guru meningkat dalam membimbing pertumbuhan
murid-muridnya.
Sebagai pemimpi pendidikan, kepala sekolah menghadapi tantangan
yang berat, untuk itu ia harus memiliki persiapan yang memadai. Karena
banyaknya tanggung jawab maka kepala sekolah memerlukan pembantu yang berfungsi
untuk membantu meringankan beban tanggung jawab kepala sekolah.
Pekerjaan pemimpin pendidikan ialah menstimulir dan membimbing
pertumbuhan guru-guru berkesinambungan sehingga mereka mampu menjalakan
tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan perkembangan situasi. Kepala
sekolah sebagai pemimpin pendidikan, harus mampu mengelola sarana dan prasarana
pendidikan, pelayanan khusus sekolah dan fasilitas-fasilitas pendidikan lainnya
sedemikian rupa sehingga guru-guru dan murid-murid memperoleh kepuasan dalam
melaksanakan tugasnya.
Sebagai pemimpin pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab atas
pertumbuhan guru-guru secara berkesinambungan, ia harus mampu membantu
guru-guru mengenai kebutuhan masyarakat, membantu guru membina kurikulum sesuai
dengan minat, kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Ia harus mampu membantu
guru-guru mengevaluasi program pendidikan dan hasil belajar murid, ia harus
mampu menilai sifat dan kemampuan guru, sehingga kepala sekolah dapat membantu
meningkatkan kemampuan guru.