Karakter bersifat universal, tetap dan tidak bisa berubah atau
diubah dengan cara bagaiman pun. Tapi memang, dia bisa ditutupi oleh
keadaan-keadaan tertentu. Sehingga karakter itu tidak muncul ke permukaan dan
membentuk perilaku baik atau kepribadian seseorang. Tapi kalau dia muncul dan
melahirkan perilaku dan tindakan yang baik, maka dia akan menjadi kekuatan yang
dahsyat. Apalagi kalau karakter itu secara sadar dilakukan oleh di suatu
negara, maka bukan mustahil dia akan menjelma menjadi budaya.
Perasaan malu berbuat salah satu melanggar norma yang disepakati
dalam sebuah komunitas merupakan karakter asli manusia. Ungkapan agama
menegaskan bahwa malu adalah sebagian dari iman. Orang bisa melakukan apa saja
untuk terhindar atau terlepas dari perasaan malu, termasuk melakukan bunuh
diri. Di Jepang, mislanya, seorang pejabat yang ketahuan melakukan korupsi,
bisa langsung melakukan bunuh diri (hara–kiri) agar terlepas dari
perasaan malu yang menjeratnya di hadapan masyarakat.
Karakter masyarakat Jepang yang sangat mengedepankan rasa malu
adalah bentuk penghormatan tertinggi pada kemuliaan manusia. Merusak kemuliaan
manusia dengan perilaku yang dianggap buruk oleh masyarakat, sama artinya
dengan mengkhianati atau menghina kemuliaan manusia. Oleh karena itu, pelakunya
akan mendapatkan sanksi sosial yang menyakitkan hati dan membuatnya tidak
nyaman hidup berlama-lama di dunia. Kalau perasaan malu berbuat salah ini
tertanam dalam-dalam di hati setiap orang Jepang, sehingga mereka berhati-hati
ketika menjadi pejabat publik, maka kita bisa mengatakan bahwa karakter yang
kuat itu telah menjadi bagian dari budaya Jepang. Inilah salah satu dari sekian
banyak karakter bangsa Jepang yang layak kita contoh; budaya malu dan
bertanggung jawab.
Perasaan malu adalah sebagian dari karakter manusia. Tapi bagi
bangsa Jepang, perasaan malu itu diikuti tindakan-tindakan terpuji. Kalau
perasaan malu ini dicederai, maka pelakunya segera menerima sanksi sosial yang
memaksa dia untuk menjauh dari gelangang kehidupan. Kita tetap optimis, ke
depan, Indonesia akan melahirkan putra-putra bangsa yang memiliki karakter kuat
dan kepribadian yang tangguh.