A.
Pengertian Organisasi
Kata
“organisasi” berasal dari bahasa Inggris organization yang bentuk
invinitifnya adalah to organize. Kata tersebut berasal dari kata Yunani organen
yang berarti sebagian atau susunan. Kata to organize artinya menyusun
atau mengatur bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain, yang tiap-tiap
bagian mempunyai fungsi tersendiri sesuai dengan kapasitasnya. Kata organisasi
juga berasal dari bahasa Yunani organon dan istilah Latin organum
yang berarti alat, bagian, anggota, atau badan. Organ atau tubuh terdiri atas
berbagai unsur yang tugas dan fungsinya berbeda-beda, tetapi saling
berhubungan, menunjang, dan diarahkan pada tujuan yang sama.
John R.
Schermerhorn mendefinisikan organisasi sebagai gabungan orang-orang yang
bekerja sama dalam suatu pembagian kerja untuk mencapai tujuan bersama.
Edgar A. Schein
menyatakan bahwa organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia
yang direncanakan untuk mencapai suatu maksud atau tujuan bersama melalu
pembagian tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang dan tanggung
jawab manusia sebagai anggota organisasi tersebut.
Dari
pengertian-pengertian di atas dapat dipahami bahwa organisasi merupakan
sistem yang sinergis atau integral, yang di dalamnya terdapat subsitem dan
komponen-komponen yang relationship atau saling berhubungan. Sedangkan lembaga
pendidikan adalah organisasi yang di dalamnya terhimpun bagian-bagian dan
subbagian yang saling berhubungan.
B.
Sifat-sifat Organisasi
Sifat-sifat
organisasi dapat dibagi dua macam, yaitu organisasi formal dan organisasi
informal.
1.
Organisasi Formal
Ciri-ciri
organisasi yang sifatnya formal adalah sebagai berikut:
a.
Seluruh
anggota organisasi diikat oleh suatu persyaratan formal sebagai bukti
keanggotaannya. Misalnya: Pegawai Negeri Sipil harus memiliki kartu pegawai
(Karpeg).
b.
Kedudukan,
jabatan, dan pangkat yang terdapat dalam organisasi disebut secara hierarkis
dan piramidal yang menunjukkan tugas, kedudukan, tanggung jawab, dan wewenang
yang berbeda-beda.
c.
Setiap
anggota yang memiliki jabatan tertentu secara otomatis memiliki wewenang dan
tanggung jawab yang membawahi jabatan anggota di bawahnya.
d.
Hak
dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota organisasi sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawabnya. Hak adalah sesuatu yang harus diterima, sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan.
e.
Pelaksanaan
kegiatan diatur menurut jabatannya masing-masing, tetapi setiap fungsi jabatan
dengan tugasnya saling berhubungan dan melakukan kerja sama.
f.
Hubungan
kerja sama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural yang jelas yang
berimplikasi secara langsung pada perbedaan penggajian dan tunjangan
masing-masing anggota organisasi.
g.
Adanya
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yang merupakan sistem kinerja
organisasi.
2.
Organisasi Informal
Sifat
organisasi informal melekat pada organisasi formal, artinya secara subtansial
tidak ada perbedaan. Yang membedakan hanya dalam status organisasi salam
cakupan wewenang pemerintah dan izin operasioanl suatu organisasi. Misalnya, lembaga
pendidikan sekolah bersifat formal, sedang lembaga yang menyelenggarakan kursus
merupakan lembaga informal. Tidak akan ada sekolah formal jika tidak
berdampingan dengan organisasi informal, yaitu lingkungan masyarakat, komunitas
masyarakat, yang merupakan komsumen pendidikan formal.
C.
Bentuk-bentuk Organisasi
Dilihat dari
pola-pola hubungan kerja, wewenang, dan tanggung jawab para anggota organisasi,
organisasi dapat dibedakan menurut bentuknya, yaitu sebagai berikut:
1.
Organisasi Garis (Line Organization)
Organisasi
garis (line organization) adalah suatu bentuk organisasi yang memandang dan
menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijakan dan tanggung
jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksikutif (chief
executive).
Dalam
organisasi garis, bawahan hanya mengenal satu pimpinan dan menerapkan sistem
satu komando dan kekuasaan absolut pada pimpinan pusat.
Ciri-ciri
organisasi garis adalah:
a.
Organisasinya
kecil;
b.
Jumlah
anggota sedikit;
c.
Pemilik
merupakan pimpinan organisasi;
d.
Asas
kesatuan komando yang dominan;
e.
Menerapkan
prinsip disiplin ketat;
f.
Koordinasi
antarpegawai sangat sederhana dan mudah dilakukan;
g.
Hubungan
antaranggota yang sangat dekat;
h.
Penggunaan
alat-alat yang sederhana;
i.
Produk
yang dihasilkan homogen.
Kelemahan organisasi
garis adalah:
a.
Mudah
pengelolaannya;
b.
Disiplin
yang kuat;
c.
Selalu
berada dalam satu komando yang berada di tangan seorang pimpinan.
Keburukan
organisasi garis adalah:
a.
Ketergantungan
yang kuat kepada satu orang pimpinan, sehingga apabila pimpinan mengalami
perihal buruk, organisasi akan buruk pula;
b.
Tidak
ada upaya pengembagan para pegawai;
c.
Jenis
pekerjaan yang monoton;
d.
Ada
kecenderungan pemimpin bertindak otoriter;
e.
Sulit
mengembangkan perusahaan, karena keahlian pegawai relatif sama.
2.
Organisasi Staf (Staff Organization)
Organisasi staf
adalah organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan
mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pikiran maupun bantuan yang
lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mecapai tujuan secara keseluruhan.
3.
Organisasi Lini dan Staf (Line dan Staff)
Organisasi lini
dan staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi sistem garis dan staf
diterapkan dalam organisasi yang besar dan memiliki jumlah staf yang banyak.
Staf yang dimaksudkan adalah orang yang memiliki keahlian tertentu yang
bertugas memberi saran atau nasihat dalam bidangnya masing-masing kepada
pejabat pimpinan di dalam organisasi.
Ciri-ciri
organisasi garis dan staf adalah:
a.
Pimpinan
dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis komando dari
tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah;
b.
Staf
mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/advis/petunjuk, baik berupa
pikiran, tenaga kerja, prasarana yang sanggup serta mampu mendukung pelaksanaan
tugas pokok organisasi.
Kelebihan
organisasi garis dan staf adalah:
a.
Dapat
digunakan oleh organisasi yang besar;
b.
Seluruh
staf memiliki keahlian yang pasti yang semakin mengakuratkan pengambilan
keputusan;
c.
Kedisiplinan
staf dapat dipegang teguh;
d.
Adanya
pengembangan karier staf sesuai keahliannya.
Keburukan
organisasi dan staf adalah:
a.
Banyaknya
staf dengan keahliannya masing-masing menimbulkan persaingan karier yang kurang
sehat;
b.
Pengawasan
terhadap staf yang cukup menyulitkan dan adanya tindakan kolosi antarstaf demi
kepentingan pribadi;
c.
Solidaritas
antarstaf rendah;
d.
Birokrasi
sulit dan terkesan berbelit-belit;
e.
Efektivitas
dan efisiensi kerja kurang terjamin;
f.
Biaya
ekonomi tinggi dalam menggaji staf dan memberi tunjangan;
g.
Koordinasi
yang sukar dilakukan secara komprehensif.
4.
Organisasi Fungsional
Organisasi
fungsional pertama kali diciptakan oleh Taylor. Ciri penting dari organisasi
fungsional adalah pimpinan yang tidak memiliki bawahan yang “jelas”. Setiap
atasan dapat melakukan intruksi kepada semua bawahan sepanjang wewenang dan
tanggung jawabnya dan yang penting masih berada di bawah naungan organisasi
yang dimaksudkan.
Kelebihan
organisasi fungsional:
a.
Spesialisasi
karyawan maksimal;
b.
Solidaritas
atarpegawai sangat tinggi;
c.
Disiplin
pegawai yang tinggi;
d.
Tanggung
jawab atas fungsi terjamin;
e.
Bidang
pekerjaan khusus diduduki oleh seorang ahli yang bekerja atas dasar keahlian
dan potensi serta cita-cita.
Kekurangan
organisasi fungsional:
a.
Terlalu
kaku dengan spesialisasi para pekerja;
b.
Kesulitan
melakukan pengaturan di lapangan;
c.
Koordinasi
kurang menyeluruh;
d.
Dapat
menyebabkan dispersonalisasi;
e.
Keahlian
memimpin kurang dapat dijamin;
f.
Sulit
melaksanakan kegiatan yang berasal dari satu komando.
Tulisan di atas
saya ambil dari buku yang ditulis oleh Daryanto, H.M dengan judul Administrasi
dan Manajemen Sekolah: untuk mahasiswa, guru dan peserta kuliah administrasi
pendidikan.